chapter 38

537 25 0
                                        

"Sekarang lo nyeselkan! .. keselkan! " Jane bernyanyi dengan suara yang nyaring dan didekat telinga Abi, membuat mood laki-laki itu tambah down.

"Seharusnya dibantuin cari Raney, malah nyanyi dasar caltri gue ini, pengen disentil" Abi menyentil dahi Jane membuat gadis itu meringis.

"Pengen apaan orang udah di lakuin juga" protes Jane tidak terima sambil mengusap dahinya yang lumayan sakit "caltri apaan?" Tanya Jane kepo.

Abi tersenyum jahil.

"Ihh. Abi apa artinya?" Jane makin dibuat kesal karena Abi malah mendiamkannya dengan mata yang sulit dibaca.

"Abi,ihhh. dijawab bang kalau enggak Jane gantung diri nih di pohon itu" Jane menunjuk bonsai yang berada tidak jauh dari mereka.

"Silahkan" ujar Abi tidak peduli. Siapa yang akan mati hanya karena gantung diri di pohon bonsai? Cari mati kok nanggung!

Jane menjentikkan jari cukup keras. Ia mempunyai ide yang cemerlang.

"Kak zanta!" Sapanya, pada salah satu kating yang lewat. Kating yang tingkatannya sama dengan Abi itu menghampiri jane.

"Kenapa dek?"

Jane tersenyum lembut "astaghfirullah bang Jane merasa tersanjung dipanggil adek!" Jane melirik Abi yang terlihat mengeraskan rahang dan mengepalkan tangannya, menahan amarah yang memuncak.

"Kamu memang adik tingkat saya! Makanya saya panggil kamu adek. Ada yang bisa saya bantu?" Tanya zanta membuat Abi mengulum bibir, menahan tawa karena Jane tidak berhasil menang kali ini.

"Gak usah bang, pengen manggil aja. Makasih" Jane menjauh dari Abi. Dia ingin tahu arti dari caltri tadi . Kenapa Abi pelit sekali sih? Jane jadi ingin mengadukan hal ini kada Raney. Tapi dimana gadis itu? Entahlah jawabannya.

***

"Ngapain duduk disini?" Ketus Jane saat Abi duduk disampingnya.

Abi tersenyum manis, sungguh senyuman Abi membuat Jane gemas ingin memukul laki-laki itu "pengen aja" balas Abi.

Jane mengangkat bahu acuh, sama sekali tidak merasa peduli dengan pacarnya yang seperti orang hilang akal. lihat saja Abi, dia masih menatap Jane dengan senyuman.

"Robek tuh mulut, senyum gak jelas" ketus Jane sebal, gadis berambut Bob itu memakan mie ayam yang tadi dipesannya, tentunya tanpa ada niat berbagi atau sekedar menawarkan.

"Gak bakalan karena aku senyumnya cuma sama kamu"

"Eakkk... Receh bang" timpal Samudra yang datang dengan Samuel. ikut mengambil posisi berseberangan dengan Jane dan Abi.

"Ganggu aja, temen laknat" gumam Abi yang dihadiahi gelak tawa dari Samudra dan Samuel.

"Bang Sam Raney nebeng dong, pulangnya sampai halte Deket kompleks" pinta Jane membuat kedua Sam bertatapan.

"Sam yang mana?" Tanya Samuel dan Samudra bersamaan.

"Sama bang Samuel aja deh" final Jane.

Samuel melirik Abi yang masih mempertahankan senyumannya untuk Jane "bawa aja El gue juga hari ini ada yang pengen dikerjain" ujar Abi .

Samuel menaikan salah satu alisnya "kenapa? Kalian ada masalah"

"Semua orang punya masalah" potong Jane cepat, gadis itu menghabiskan minumannya lalu pergi dari sana.

"Kenapa sih bi?" Tanya Samudra penasaran. Abi menjelaskan semuanya membuat mereka kompak terkekeh.

***

raneysha (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang