4. iseng iseng berhadiah. (Revisi)

5.7K 261 1
                                    

Happy Reading guys

Pagi hari setelah menyiapkan diri. Nisa pun langsung berangkat menuju ke Mall membeli kebutuhan mereka.

Dirinya pergi menggunakan pajero kesayangannya, Menyusuri ibu kota jakarta yang padat ini.

Sesampainya di basemant, Nisa memarkirkan pajeronya di tempat parkir yang tersedia. Dengan santai gadis berambut segi itu, berjalan menuju Swalayan terdekat.

Nisa pun meletakan beberapa barang pilihan nya di keranjang.

Melihat barang satu, dan barang lain nya untuk di pilih, namun saat dirinya tengah memilah, netra nya tak sengaja melihat punggung seseorang yang mungkin familiar baginya.

Dengan langkah cantik, dia pun menghampiri sosok yang membuat nya penasaran.

"Permisi maaf....?? Pak pilot?"

Pria berpakaian kaos oblong hitam itu membalikan badan, lalu mengernyitkan dahi sebentar.

"Ya?"

"Maaf, bapak ini pilot yang nabrak saya di bandara kemarin kan?"

Awal nya Alan terlihat bingung, namun pria itu menganggukan kepala lalu tersenyum. "Oh iya, mbak nya yang kemarin saya tabrak ya. Hahaha, kita ketemu lagi disini."

"Ah, iya kita ketemu lagi pak, saya ngerasa familiar aja tadi, makanya saya samperin bapak." Ucap Nisa nampak kikuk setelah ternyata dia bisa bertemu kembali dengan sosok pria tampan yamg sempat menabrak nya waktu itu.

"Oh iya, bapak lagi belanja juga ya?"

"Eum iya mbak, saya lagi liat liat shampoo dulu, tapi saya juga gak tau sih mau belanja apa. Hahaha"

Nisa menganganggukan kepala pelan. "Ohh, ya udah lanjutin aja pak. Maaf saya jadi ganggu, saya cuma tadi mau mastiin aja."

"Haha gak apa apa mbak."

"Kalau gitu, saya mau ke kasir dulu ya pak, belanjaan saya udah banyak banget. Hehe."

Baru beberapa langkah, tiba tiba saja Nisa kembali berhenti. Gadis itu teringat sesuatu.

"Oh iya pak, saya lupa."

"Kenapa mbak?"

Nisa membuka tas yang tengah menggantung di pundak nya. "Sebentar pak."

Ini waktu yang tepat untuk mengembalikan kartu itu kepada pemiliknya, "Ini pak, saat kita tabrakan di bandara waktu itu, kayak nya kartu bapak ini jatoh deh, saya nemuin di lobby. Dan untung aja, saya ketemu sama bapak lagi, jadi saya mau balikin kartu ini ke bapak."

Alan menerima kartu itu dengan tatapan bingung. "Jadi selama ini Kartu identitas saya ada sama kamu, saya kira saya gak bakal nemuin kartu ini lagi."

"Saya malah ngira, saya gak akan ketemu bapak lagi. Saya juga bingung waktu itu, gimana cara saya buat balikin kartu ini."

Alan menatap kartunya. "Saya gak masalah kalau kartu ini gak akan ketemu lagi, tapi saya mau berterima kasih sama mbak nya, karna mau menyimpan kartu ini sampai kita ketemu lagi disini."

"Oh iya mbak, gimana kalau kita ngobrol lagi di cafe sebelah. Mbak nya bisa kan?"

Kalau saja Alan itu paranormal, mungkin pria itu bisa tau kalau jiwa Nisa kini tengah jingkrak jingkrak bahkan salto tak karuan saat ini.

"Bisa pak, tunggu saya bayar barang dulu ya."

Mood gadis itu langsung melonjak drastis , bahkan uang kembalian Rp.7000 ia berikan semua ke kasir swalayan tersebut. Saking bahagia nya.

TBC

Gimana?? Part ini. Maaf ya ceritaku pendek pendek.

Jangan lupa Vote dan Komen gengs

Hello, Captain! (Repost)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang