Happy Reading guys
"Emng bener kok, Nih cewe tuh gk pantes buat Alan!" Gertak Tasya tidak kalah sinisnya.
Baru Dewa ingin membalas ucapan Tasya barusan, tapi sudah terpotong karna suara seseorang.
"Nisa" Ucap orang itu.
Nisa pun membalikan badan ketika namanya disebut.
Tasya yang melihat teman sepramugarian berjalan kearahnya, dia pun menyapa, temannya itu.
"Hai, San. How are you, lo masih cuti ya??" Sapa Tasya kepada Santi.
Yes, Orang itu adalah Santi. Santi datang ke bandara bersama Andre.
Kok Tasya kenal ama santi?? Sabar sabar, Jadi santi adalah seorang Pramugari yang satu perusahaan dengan maskapai Alan. Tentu saja Tasya dan Alan serta teman yang lain kenal dengan Santi.
Santi yang mendengar sapaan Tasya, hanya memutar bola matanya jengah. Bullshit!
"Basa basi busuk!" Gumam Santi saat mendengar saapan Tasya.
Tasya yang mendengar gumaman santi, merasa bingung.
"Basa basi busuk?? Makhsud lo apaan si San??" Tanya Tasya.
"Oh jadi lo denger. Bagus lah, jadi gue gk perlu bersikap munafik didepan lo" Sinis Santi kepada Tasya.
Tasya semakin di buat bingung oleh sikap Santi.
"Alan, lo jangan pernah percaya sama cewe di samping lo itu, Nisa gk seperti yang dia bilang" Ucap Santi sambil menunjuk kearah Tasya.
Tasya yang ditunjuk tidak terima,
"Apa apaan si lo San!? Makhsud lo apa??" Cerca Tasya yang mulai terbawa esmosi.
"Ternyata lo itu bukan cuma seorang Pelakor dan PHO tapi juga seorang yang gak tahu diri!!" Cetus Santi di hadapan Tasya.
Jika bukan berada di Bandara, Santi akan langsung menjambak Wanita ular itu.
"Jaga mulut lo ya!!!" Bentak Tasya sambil menunjuk ke arah wajah Santi.
Santi hanya tersenyum miris kearah Tasya, teman yang dia anggap baik selama bekerja, ternyata sama busuknya seperti sampah.
Semua anggota awak kabin Alan, bingung. Kenapa mereka jadi ribut.
"Kenapa lo nyuruh cowo gue buat ngaku ke Nisa kalau Gue sama dia udh putus!? Dan dengan teganya lo sama si brengsek ini, jatuhin harga diri gue di depan semua orang. Seakan gue orang yang jahat!!!" Bentak Santi tepat didepan wajah Tasya.
Andre yang mengerti keadaan, mencoba menenangkan kekasihnya.
"Yang udah--" Ucap Andre mengusap bahu Santi.
"Diem lo!! Kalo bukan karna kegoblokan lo yang nurutin cewe ular ini buat misahin Nisa sama Alan, hubungan kita juga gk akan ikut retak!! Ngerti gk sii lo!!!" Cerca Santi kepada Andre.
Alan hanya mendengarkan, dirinya terus mencerna ucapan Santi. Apa ini??
Tasya yang mendengar ucapan Santi, wajahnya berubah menjadi pias, dia panik, bagaimana jika semua rencananya terbongkar. Tidak, pasti Alan akan membencinya. Dirinya selama ini sudah susah mendekati Alan.
"Gue tau. Pasti lo disuruh sama Nisa kan biar orang pada ngira kalo gue orang jahat disini?? Kalian mau mojokin gue, biar disini Nisa yang menang iya kan?? Lan kamu jangan percaya sama omongan mereka ya. Aku gk mungkin kaya gitu" Ucap Tasya membalikan fakta, dirinya tidak boleh terbongkar.
"Gk. Lan, yang diomongin Santi bener. Gue cuma disuruh sama Tasya, gue minta maaf. Gue minta maaf karna udah buat hubungan lo sama Nisa retak, gue minta maaf karna gue udh bantuin tasya buat misahin lo sama Nisa, Gue juga minta maaf karna udah bikin Miniatur Nisa hancur. Tasya itu cemburu Lan sama Nisa" Jelas Andre panjang lebar.
"Sayang aku minta maaf, aku nyesel. Aku gk akan ulangi lagi, tapi plis jangan batalin pertunangan dan pernikahan kita" Lanjut Andre memohon kepada Santi, semoga saja wanita itu mau memaafkan Andre.
Tasya semakin panik, dirinya tidak tahu lagi harus berbuat apa sekarang.
"Lo udah denger kan?? Nisa gk salah. Ini karna rencana jahatTasya aja buat misahin lo berdua. Dan Tasya menjadikan Andre sebagai kambing hitam buat lo cemburu saat itu." Ucap Santi sambil mengusap punggung Nisa. Santi tau wanita itu kini sedang menangis.
Nisa sudah menangis, Dirinya korban tapi harus berperan sebagai pelaku.
"Udah udah San, gk enak diliatin orang. Mas, Kita pulang yah" Nisa tidak mau memperpanjang masalahnya di Bandara. Nisa langsung menarik Alan, yang sedang mematung.
Siapapun boleh menganggap Alan jahat, karna dengan tega nya menyakiti wanita seperti Nisa. Alan menyesal.
Ternyata bukan Alan yang selama ini tersakiti, tapi Nisa. Wanita itu yang meratapi masalahnya sendiri, karna kesalahpahaman yang dirinya buat.
Alan Menyesal
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, Captain! (Repost)
Любовные романы18+ Harap Bijak dalam memilih Bacaan! Seorang gadis sangat menyukai Pesawat serta Pilotnya. Dia memiliki impian bisa memiliki suami seorang Pilot "Gue gak bisa jadi Pilot, setidaknya gue bisa nikah sama seorang Pilot" Ucap gadis itu. Apakah imipi...
