42. Senggol Bacok

2.4K 117 0
                                    

Happy Reading guys

Keesokan harinya.

Setelah turun dari pajero kesayangannya, Nisa langsung bergegas kedalam Kantor.

Dirinya sudah geram ingin memaki siapapun yang mengganggu hidupnya selama ini.

Akan dipastikan, setelah ini orang yang membuat dirinya terpuruk bagai orang putus cinta, akan hancur berkeping keping.

"Tar, dimana Andre??" Tanya Nisa to the point ke sekertaris Andre.

"Pak Andrenya blm brangkat mbk. Kenapa?? Kangen ya sama pak Andre" Goda Seekertaris Andre yang bernama Tari itu.

Mendengar penuturan gadis itu, membuat Nisa mendelik kearah Tari. Sorot matanya seakan mengatakan jangan main main sama gue.

Tari yang melihat Nisa seperti itu, langsung tertunduk. Kenapa menyeramkan sekali Nisa pagi ini.

"Kalo dia udah berangkat, suruh dia ke ruangan gue. Ngerti lo"

Tari tersentak mendengar suara Nisa, Dia pun segera mengangguk ucapan Nisa.

Setelah mengucapkan hal kepada Tari, Nisa langsung pergi dari ruangan Andre.

Bukan saatnya main main untuk pagi ini, Pagi ini Nisa sedang dalam mode Senggol bacok

Nisa langsung masuk ke Ruangannya untuk menunggu Andre datang. Ini bukan masalah hanya miniatur tapi masalah dirinya dengan Andre.

Tidak menunggu waktu lama, Andre pun masuk ke ruangan Nisa dengan senyum mekarnya itu.

Gak semua yang  dilakukan dengan senyuman akan berakhir mulus kawan. Ucap Nisa dalam hati.

"Ada apaan Nis, pagi pagi nyuruh gue keruangan lo??" Tanya Andre, owh jangan lupakan senyumannnya itu.

"Miniatur gue Hilang. Lo tau miniatur gue??" Tanya Nisa langsung to The point tetang miniaturnya.

Wajah Andre langsung pias setelah mendengar pertanyaan Nisa.

"Bukan gue Nis, sumpah" Jawab Andre dengan tangan sedikit bergetar.

Apa ini?? Dirinya hanya bertanya apa pria itu melihat Miniaturnya, tapi kenapa jawabannya bukan seperti pertanyaannya.

Ahh Nisa makin yakin, Andre memang sebagai kambing hitam disini seperti yang Yolan bilang kemarin. Dia pun menunjukan smirk andalannya.

"Hei, gue nanya lo tau gk miniatur gue? Kenapa jawaban lo beda. Beberapa hari lalu, Miniatur gue hilang, dan ditemukan dengan keadaan Hancur. Lo tau pelakunya?? Nah, baru lo bisa jawab dengan jawaban kaya tadi" Jelas Nisa sambil memutari tubuh Andre.

Kini dirinya tepat dibelakang Andre. Pria itu menegang sahabat.

"Tapi kenapa jawaban lo membuat gue berfikir klo lo pelakunya" Lanjut Nisa dengan manatap punggung Andre tajam.

"Lo nuduh gue Nis??" Tanya Andre.

"Gue gk nuduh lo, tapi gue ngikutin sama jawaban lo tadi. Kenapa lo panik gitu?? Gue kan baru nebak" Ucap Nisa santai kepada Andre.

"Denger. Gue gk ada sangkut paut sama hancurnya miniatur lo itu. Ngerti!" Gertak Andre sambil menglangkah keluar ruangan Nisa.

"Tapi lo yang terakhir disini sebelum miniatur gue hilang??" Ucap Nisa cepat, dirinya sudah sangat emosi.

Pria didepannya ini selalu saja menyangkal kesalahannya. Bullshit

"Bukan gue Nis!" Ucap Andre dengan nada sedikit tinggi dan menghadap ke Nisa.

"Bacot lo Anjing!!! Gue tau lo yang nglakuin ini semua!! SIAPA YANG NYURUH LO??!!!" Sungguh Nisa sudah tidak tahan lagi.

Nisa mengeluarkan suara barithonnya sambil memegang kerah kemeja Andre. Nisa tidak takut walau Andre cowo sekalipun.

Andre yang mendengar suara barithon Nisa pun nyalinya menciut. Sungguh dia sangat takut wanita didepannya ini mengamuk.

Yang harus kalian tahu, Jika Nisa sudah marah dengan suara besarnya, Maka Nisa bukan perempuan lagi, tapi sudah seperti pria.

"Kenapa lo diem?? Hah?? Gue tau lo hanya kambing hitam disini. Jadi dari pada lo habis babak belur sama gue, mending lo bilang sama gue, siapa yang nyuruh lo, siapa dalang dari semua ini. Jawab Goblok!!!" Nisa sudah sangat geram kepada pria ini, kenapa tiba tiba mendadak menjadi Bisu.

Bukan Nisa jika masih bisa sabar.

Nisa langsung memberi bogeman di rahang tegas Andre, pria itu tersungkur menabrak Pintu.

Habis lah Andre diruangan Nisa yangs sedang kalap itu

TBC

Widiwww, Mbk Nisa bisa mbogem lohh....Voment biar gk dibogem Mbk Nisa. Hahaha

Hello, Captain! (Repost)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang