55. Wejangan dari Marco

2.6K 120 1
                                    

Happy Reading guys

Alan pun mencubit hidung mancung Nisa "Biar Suprise Sayang"

Nisa pun tertawa mendengar jawaban Alan "Ya udah sini kamu duduk. Aku bikinin kopi ya, sebentar"

Alan mengangguki ucapan Nisa. Alan pun duduk dekat dengan Marco dan Yolan.

"Eh Nis, nitip donk buat laki gue, ya" Ucap Yolan. Nisa melihat Marco sebentar, pria itu memberikan senyum menyebalkan.

Nisa hanya memutar bola mata malas "Iyee gue bikinin yang pait" Cetus Nisa, setelah itu dia berjalan kearah dapur.

Yolan memang selalu mengerti keadaan.

Dia pun mengenalkan Alan kepada 2 ekor pria itu,

"Mas Alan. kenalin, ini tunangan saya namanya Marco, kalau yang itu Arkan tunangannya Resa" Alan pun langsung menyalami Arkan dan Marco dengan gaya ala pria dewasa.

Hening pemirsa

"Udah lama pacaran sama Nisa, Lan??" Tanya Marco memulai percakapan.

"Baru seminggu Bang, kalo kenal sii udah sekitar dua bulanan lah" Ucap Alan mengingat ingat.

"Kalau Saya pribadi to the point aja ya, tolong jaga Nisa, ya sekiranya bisa membahagiakan, tolong bahagiakan dia, pokoknya jangan dibuat sedih aja gitu lah. Soalnya saya sudah anggap Nisa itu seperti Adik dan Anak sendiri. Cuma ngewanti wanti aja ya Lan" Ucap Marco memberi  wejangan kepada Alan.

Alan pun manggut manggut mendengar ucapan Marco, Alan melihat Marco yang memiki sisi seorang Ayah untuk Nisa " Siap bang Siap. InsyaAllah saya bisa jalanin Amanah bang Marco"

Marco pun menepuk pundak kokoh Alan sambil tersenyum.

Tiba tiba Nisa datang membawa Kopi dengan Bolu buatan Resa.

"Lagi ngobrolin apanihhh, seru banget. Nih biar tambah nikmat ngobrolnya, Nisa bawain kopi Luwak white coffie, yang nyaman di lambung" Ucap Nisa.

"Anjir dia iklan. Makasih ya neng geulis" Semuanya tertawa bersama.

Resa melihat lihat sekeliling, seperti ada yang kurang menurutnya " Eh Nis, Rere mana??"

Nisa pun ikut clingukan mencari Rere, dimana gadis itu. " Masih didepan mungkin, Bentar gue susul ya" Ucap Nisa seraya berjalan ke arah ruang tamu.

Setelah sampai di ruang tamu, Netra Nisa di sungguhkan pemandangan yang sangat tidak enak "Anjirrr mata gueee!!!!" Ucapnya sambil menutup mata.

RERE POV

Setelah mengetahui bukan Erick yang datang melainkan Alan kekasih Nisa, Rere jadi Gegana pemirsa. Kemana Erick.

Dirinya terus menunggu di sofa ruang tamu, lalu terdengar suara mesin mobil masuk ke pekarangan Mansionnya.

Kini ia yakin, bahwa itu adalah Erick. Ck, kemana saja dia sih!!

"Sayang" Ucap Erick tergesa menghampiri Rere di sofa.

"Lama bgt siii, kemana aja?? Udah nungguin dari tadi juga" Gerutu Rere didepan Erick.

Erick hanya tertawa sambil mengacak rambut curly milik Rere, gadis itu sangat menggemaskan jika sedang marah.

"Maaf Sayang, tadi ban mobil aku bocor, jadi ke bengkel dulu. Itu juga dipercepat yank. Maaf ya, jangan marah, Okey" Ucap Erick membelai pipi cubby Rere.

Rere melihat Erick terengah engah saat bicara, dia jadi tidak tega.

"Iya, aku maafin, tapi jangan diulangi, aku capek tau nunggunya" Ucap Rere dengan nada manja. Alay

"Iya, gk akan aku ulangin lagi" Ucap Erick diakhiri dengan senyuman.

Rere pun langsung menghambur ke pelukan Erick kekasihnya. Sebenarnya Rere memaklumi jika Erick selalu telat kalau mereka ingin bertemu, secara Erick kan CEO. Anjay sombonk dikit.

"Honey, aku boleh minta sesuatu gk??" Tanya Erick.

Rere mengerutkan dahinya " Minta apa?? Mau minum??"

Erick menggeleng, setelah itu, Erick langsung menyerang bibir mungil Rere dengan ciuman ganas.

Rere sempat terkejut, tapi dia langsung membalas setiap lumatan yang Erick berikan. Semakin lama, ciuman itu semakin menuntu dan tidak terkendali. Erick pun menidurkan Rere di sofa panjang.

"Anjirrrr mata gueeeeee!!!" Ciuman panas itu pun terhenti karna teriakan seseorang.

Astaga menganggu saja, batin Rere dan Erick menggeram.

TBC

Hello, Captain! (Repost)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang