Happy Reading Guys
Sesuai dengan Instruksi Resa tadi siang. Kini Alan berada tepat di depan pintu Mansion rumah Nisa dan Sahabatnya.
Dia terus merapalkan doa, semoga Nisa tidak mengusirnya setelah tahu, bahwa dirinya kerumah gadis itu.
Dengan semangat jiwa 86, Alan pun menarik Nafas dan memencet Bel Mansion besar itu.
Pencetan pertama Tidak ada tanda tanda pemilik rumah keluar
Lalu Alan memencet Belnya yang kedua kali
Tetap sama.
Apa mereka sedang pergi?? Tapi kata security nya pemilik rumah ada. Tapi kenapa melompong saat dia pencet Bell.
Saat dirinya ingin mencoba Pencet Bell yang ketiga kali. Tiba tiba Pintu besar itu terbuka.
NISA POV
Dari kemarin perutnya sunggutan nyeri sekali. Memang ini bukan pertama kalinya, tapi memang dia benci rasa sakit ini yang setiap bulannya selalu datang.
Rasanya dia ingin tidur lebih cepat, dia akan meredam Nyerinya dengan cara Tidur.
Malas sekali jika sedang PMS seperti ini untuk melakukan apapun.
Tiba tiba Bel rumahnya berbunyi.
Ting tong
Dirinya pun mengumpat siapa pun itu yang bertamu malam malam saat dirinya sedang malas turun dari kamar.
Akhirnya dia mencoba turun. Dia yakin itu
pasti Kurir Paket milik Resa. Jika benar lihat saja, dia akan melempar benda itu sampai hancur menembus tanah.Dia sendirian dirumah, Rere dan Yolan belum pulang kerja, sedangkan Resa entah kemana makhluk itu.
Baru saja ingin turun ke tangga suara Bell berbunyi kembali.
Ting Tong
"Bangsat!!! Siapa siii!! Kagak sabaran banget Sumpahh!! Nih kalo gue lari Langsung Serrr nih!! Awas aja kalo Resa yang ngerjain gue" .
Karna sudah gondok di ujung ubun ubun, Nisa pun mempercepat langkahnya
Lalu dengan gerakan gemulay dia membuka Pintu Masionnya. Dan terpampang jelas disana seorang Kapten Pilot yang kmrin sempat membuatnya Badmood dan akhir akhir ini juga ia rindukan.
Ahhh mimpi yang indah
"Pak Kapten! Silahkan Masuk pak!!" Ucap Nisa kikuk.
Dia malu dengan Kaptennya ini, dia tiba tiba saja marah dan ninggalin pak kapten tanpa jejak.
"Ada apa Pak, malam malam kerumah saya?? Ada yang bisa saya bantu mungkin??" Ucap Nisa memecahkan kecanggungan Antara Mereka.
Nisa bisa melihat Alan sedang Gugup. Ada apa dengan kaptennya?? Harusnya dia yang gugup.
Kaptennya pun tersenyum. Seperti biasa. Manis.
"Gapapa, Saya mau main aja. Dirumah sepi. Jadi saya main kerumah kamu. Apa saya ganggu istirahat kamu Nis??" padahal itu Alibi Alan saja-Author
"Enggak lah pak, Malah saya seneng ada temennya. Soalnya Sahabat saya belum pada pulang"
Gue seneng banget ya Allah. Ni nyeri ilang pas ada orang ganteng. Sialan emang.
"Owh jadi yang lain belum pulang, kamu sendirian dong dirumah. Huh! Untung saya datang"
Eh! Eh thor lu ambigu gk?? Kok gue ambigu ya, Moga readers enggak ya. Pak Kapten orang baik kok. Kalo diajak 4646 juga gapapa. Eh sialan ni mulut.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, Captain! (Repost)
Romance18+ Harap Bijak dalam memilih Bacaan! Seorang gadis sangat menyukai Pesawat serta Pilotnya. Dia memiliki impian bisa memiliki suami seorang Pilot "Gue gak bisa jadi Pilot, setidaknya gue bisa nikah sama seorang Pilot" Ucap gadis itu. Apakah imipi...