24. Aksi Nisa

2.8K 137 0
                                    

Happy Reading Guys

Nisa pun melakukan pejeronya ke arah Rumah kapten pilotnya itu.

Sampailah mereka di pekarangan rumah Kapten Alan.

Nisa bisa melihat rumah pak kaptennya sangat besar dan mewah. Ah tidak tidak ini bukan rumah yang seperti kalian bayangkan. Ini Mansion.

Mansion yang besar dan mewah.

Mansion miliknya dan sahabatnya pun juga besar dan megah tapi tidak mewah seperti ini. Mansion mereka hanya Elegan saja. Ya elegan.

Alan juga pernah bilang. Jika kediaman Nisa dan sahabatnya sama besarnya seperti rumahnya. Hanya saja dirumah Nisa terlihat Elegan.

Saat sudah memasuki pekarangan dan memarkirkan mobil pejeronnya di depan Mansion. Alan pun mengajak Nisa untuk masuk kedalam rumah.

"Ayo Nis" Nisa pun mengangguki ajakan Kapten Pilotnya

Belum sempat memencet bel eh Ralat. Alan kan yang punya rumah ngapain mencet bel. Oke ulangin

Belum sempat membuka pintu besar tersebut. Pintu itu terbuka lebih dulu dari dalam. Dan terpampamglah wanita paruh baya yang masih cantik denga Dress khas Ibu ibu itu.

Apa itu Mama pak Alan??

Wanita berumur sekisaran 40 tahunan itu kaget karna kedatangan kami eh tidak Alan makhsudnya.

"Alan!" Pekik wanita itu dan langsung menghambur ke dalam pelukan Putra tunggalnya

Ya wanita itu Ibu dari kapten pilotnya

"Assalamualaikum Mah. Mamah gimana sehat kan selama aku kerja? Hmm?" Pertanyaan itu yang selalu Alan berikan setiap dia pulang kerja. Dia lah wanita yang selalu Alan cintai. Selalu.

"Mamah baik sayang. Mamah seneng kamu pulang. Eh ada temen Alan ya. Silahkan masuk sayang" Ucap Sofi-mama Alan dengan mengusap bahu kokoh putranya lalu beralih menatap ke Arah Nisa

Nisa yang disapa pun kaget ditempat. Hanya senyum manis saja.

"Iya Mah. Ini temen Alan. Yuk Nis. Masuk!" Alan pun menggandeng Nisa dengan tangan kiri, karna tangan kanannya untuk merangkul sang ibu.

"I iya pak"

Bu Sofi pun mempersilahkan Nisa untuk duduk di sofa rumah mereka.

Dan Alan pun pamit ke kamar untuk membersihkan diri. Tinggalah disana Nisa dan Calon mertua. Hiyahiyahiya

"Bentar ya, Alannya ganti baju dulu. Nama kamu siapa sayang??" Ucap Bu sofi untuk memulai percakapan.

"Iya tante gapapa. Nama saya Nisa tante" Jawab Nisa diakhiri dengan senyum manisnya.

"Owh Nisa. Panggil aja Mamah sayang. Semua Temen temen Alan aja manggil Tante Mamah. Kamu juga ya"

Lampu ijo nih, deketin emaknya dulu baru sikat anaknya

"I iya mah" ada rasa canggung ketika harus memanggil orang lain 'Mamah' selain ibunya.

"Jangan gugup sayang. Santai aja hehe. Oiya makasih ya sudah mau menjemput Alan di bandara"

Sepertinya mama Alan orang yang murah senyum. Lihatlah setiap berbicara pun selalu dengan senyuman. Kan bikin gk takut lagi. Hehe

"Iya gapapa kok mah. Nisa juga yang minta buat jemput  Pak Alan Saat pulang tadi"

"Iya sayang. Kamu manis banget sii. Mamah seneng deh sama Anak perempuan. Alan itu kalo bawa temen selalu laki laki dan kamu perempuan yang baru diajak kerumah. Jadikan mamah punya temen ngobrol hehe"

Jantung gue ser ser an njirrr

"Oiya Mah?? Wahh Nisa beruntung dong jadi yang pertama ketemu mamah buat temen ngobrol. Haha"

"Iya Sayang. Mamah tuh butuh temen. Tapi Alan gak pernah bawa perempuan kerumah. Mamah jadi takut Alan gak doyan perempuan. Eh pas dia ajak kamu kesini mamah jadi lega. Ternyata anak semata wayang mamah masih Normal. Hahah"

Tahan tawa tahan tawa jangan mledak plisss, mamah ngomongnya terlalu jujur.

"Ya Ampun mahh" Hanya jawaban itu saja yang sanggup iya berikan. Sebenarnya dia ingin sekali tertawa jungkir balik.

"Oh iya!! Ya Allah mamah lupa bikin minuman buat kamu. Keasikan ngobrol jadi lupakan" Heboh mamah sofi karna kelupaan. Astaga

"Gk usah mah. Gak usah repot repot" Ucap Nisa sambil menahan tangan Mama sofi.

"Eihhh repot gimana sih. Enggak kok. Eh tapi kalo mamah boleh tau kalian mau kemana abis ini??"

"Ee tadi dijalan kita ada rencana si mah. Mau belanja trs masak masak buat makan siang. Pak Alan minta saya masakin katanya"

Mendengar penjelasan Nisa, mamah sofi pun kembali heboh.

"Kamu bisa masak Nis?? Ya Ampunn idaman banget siii"

Jangan dipuji Mah, ntr Nisa terbang trs nyangkut di tiang listrik

"Ah cuma bisa aja si mah. Gk pandai pandai banget lah"  Ucap Nisa merendah.

"Tapi jarang loh perempuan kaya kamu udh bisa masak. Gini aja, kebetulan mamah juga blm masak. Kamu masak disini aja ya, nanti mama bantuin mau kan??"

Sekarang Nisa tahu dari mana sifat pak kaptennya itu.

"Nanti kamu gak perlu belanja lagi, Bahan bahan didapur mamah juga banyak kok. Nanti tinggal pilih mau masak apa. Ya ya nis ya.. Please..Kalo gak mau mama nangis nih"

Nah kan bener kan.

"Iya mah. Nanti Nisa masak disini bareng mamah. Hehe"

Mata mamah sofi pun melebar. Dan setelah itu dia memeluk Nisa dengan riang

"Asikkk!!! Ya udh yuk kita kedapur sayang"

Nisa menganggukan kepala. Dan mengikuti mama sofi untuk masak didapur

Oke Nisa, tunjukan Aksimu

TBC

Hello, Captain! (Repost)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang