50. Your Mine

3.2K 119 3
                                    

Happy Reading guys#

"Udah udah San, gk enak diliatin orang. Mas, Kita pulang yah" Nisa tidak mau memperpanjang masalahnya di Bandara. Nisa langsung menarik Alan, yang sedang mematung.

Setelah sampai di parkiran Bandara Soetta, Nisa mengambil koper Alan dan memasukannya ke bagasi mobil.

Alan menatap sendu ke arah Nisa.

Setelah Nisa menutup pintu bagasi pajeronya, Alan langsung menahan tangan Nisa yang hendak pergi ke pintu kemudi.

"Nisa" Ucap Alan sendu. Entah kenapa Alan merasa dirinya pria terbodoh di bumi ini.

"Kenapa Mas" Nisa tahu Alan pasti akan membahas soal yang di dalam bandara tadi.

"Sayang, maafin Mas ya" Jika ada seorang pria yang menangis dalam hal cinta, itu artinya dia benar serius. Kini Alan tengah menangis sambil memegang tangan Nisa, Dia sungguh menyesal.

"Mas kenapa minta maaf" Ucap Nisa seraya menghapus air mata kekasihnya itu.

"Maaf, karna sudah mengecewakan kamu sayang, Mas bukan lelaki baik buat kamu, Nisa" Ucap Sendu Alan.

"Kata siapa Mas bukan lelaki baik, Mas yang terbaik tau. Udah ya, Nisa gk pernah kecewa sama Mas Alan kok. " Nisa berbohong, dia pernah kecewa dengan Alan karna pria itu tidak mengabarinya saat akan bekerja.

"Kata Tasya tadi. Tasya bilang kamu gk pantes buat Mas, dan itu bener. Mas gk pantes buat kamu" Ucap Alan dengan menunduk.

Kalian boleh menganggap Alan cengeng, tapi tangisan ini beda, dia sedang di rundung penyesalan.

Nisa yang mendengar ucapan Alan barusan, memukul lengan Alan pelan.

"Awws, kok Mas dipukul?" Tanya Alan polos.

"Ya lagia, Mas kalo ngomong suka nglantur. Gak usah dengerin omongan orang. Mas tetep terbaik dan Your mine" Jelas Nisa diakhiri senyuman.

Alan tambah merasa menyesal melihat senyuman itu. Kenapa wanita itu masih bisa tersenyum manis, saat dirinya tersakiti. Astaga Nisaa

Alan sudah tidak tahan lagi. Alan langsung memeluk erat tubuh mungil gadisnya itu. Alan sangat merindukan wangi Nisa.

"Maafin Mas sekali lagi, Sayang" Ucap Alan lirih di sela sela rambut Nisa yang tergerai.

"Kenapa minta maaf terus sih, Mas gk salah kok, semua karna salah paham aja Mas. Udah ya minta maafnya" Ucap Nisa sambil memberi elusan di bahu kokoh Alan yang masih di lapisi kemeja pilotnya.

Alan tersenyum manis kearah Nisa, wanitanya itu semakin dewasa. Ya semua orang yang punya masalah, mereka pasti akan semakin dewasa.

"Kenapa liatin Nisa gitu" Tanya Nisa, karna pria didepannya ini, melihat tanpa berkedip. Nisa jadi takut.

"Kamu cantik sayang" Puji Alan sambil menyelipkan rambut di belakang telinga Nisa.

Nisa yang di puji tersenyum malu malu, pipinya pun memerah. Astantang.

"Mas juga ganteng" Ucap Nisa sambil senyum tidak jelas.

Alan yang mendengar pujian Nisa, tertawa lebar. Entah dimana yang lucu.

"Mas kan emng selalu ganteng sayang" Ucap Alan sambil menaikturunkan alisnya.

Gantian Nisa, mendengar ucapan Alan membuat Nisa tertawa. Labil sekali yah mereka sahabat :)

Alan yang melihat Nisa tertawa lepas, membuat ulu hatinya nyeri. Kenapa dia bisa menyakiti gadis sebaik Nisa hanya karna keegoisan.

Alan terlalu childish.

"Mas minta maaf ya" Ucap Alan.

Nisa yang mendengar ucapan maaf dari mulut Alan lagi, langsung berhenti tertawa.

Kenapa pria didepannya ini suka sekali mengucapkan kata maaf.

"Ck. Dibilang, jangan minta maaf terus" cetus Nisa sambil merucutkan bibirnya.

Alan pun mengecup bibir itu, Terlalu gemas dengan tingkah gadisnya ini.

Nisa yang mendapat kecupan mendadak, terdiam. Jantungnya ikut berhenti mendadak, eh gk deng.

"Ya udah, biar Mas gk minta maaf terus, kamu boleh minta sesuatu sama Mas. Apa aja" Ujar Alan. Mungkin jika Nisa meminta sesuatu kepadanya. Dirinya tidak merasa bersalah lagi.

Nisa mendengar penuturan Alan, bukan menjawab malah tertawa kembali.

"Mas bilang gitu, Aku jadi keinget waktu kita bertemu di Mall. Pas aku mau balikin kartu Mas loh. Inget gk?? Pertemuan kedua kayanya" Ucap Nisa sambil terkekeh.

Alan pun mengingat. Ya, pertemuan kedua, dimana dia bertemu Nisa di Mall saat sedang memilih Shampoo. Hahah. Alan ikut tertawa jika mengingat kembali.

"Dan jawaban aku sama, aku gk mau apa apa" Jawab Nisa.

"Ya udh kalau kamu gk mau minta apa apa, biar Mas yang minta aja deh" Ucap Alan sambil bersandar di Kap belakang mobil.

"Mas mau minta apah??" Tanya Nisa polos.

Alan pun membisikan sesuatu ke telingan Nisa, dan mata Nisa melotot saat mendengar apa yang Alan bilang. Astaga!!

TBC

HAYOO, BISIKIN APAAN TUH MAS ALAN. JANGAN JANGAN...JANGAN LUPA vote DAN komen GENGS.

Hello, Captain! (Repost)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang