27. Ketiga Setan

2.7K 128 0
                                    

Happy Reading guys

Nisa yang sedang merapihkan selimut dan bantal terlonjak kaget saat ada tangan kekar yang melingkar di perutnya.

Lalu dia merasa ada kepala di bahunya. Siapa lagi pelakunya kalau bukan Alan.

"Kaya gini aja dulu, saya masih lemes Nis"

Badan Nisa menegang dan bulu kuduk sekitar lehernya pun berdiri karna hembusan nafasnya disana.

"Pak, Takut ada yang lihat. Nanti mereka salah paham" Ucap Nisa pelan, jujur dia blm bisa mengendalikan ekspresinya

"Siapa yang akan lihat?? Hmm?? Cuma ada kita, mamah di bawah kan"

Cuma ada kita kenapa otak gue jadi mikir yang Iya iya

"Ya takutnya mereka nunggu di--"

Belum sempat Nisa menyelsaikan Ucapnya, Alan sudah membalikan badan Nisa dan menempelkan bibir nya di bibir Nisa. Alan mengecup dan sedikit memberi lumatan.

Nisa ingin pingsan rasanya. Tadi bapaknya bikin mules, sekarang anaknya bikin tegang. Ya Allah.

Alan pun melepaskan pautan bibir mereka. Entah lah, Alan juga bingung pada dirinya.

"Maaf. Ayo kita turun, Mama pasti udah nunggu" Alan segera menarik tangan Nisa untuk turun dari kamarnya.

Alan tidak mau berlama lama dikamar, takut khilaf dia

First kiss guee!!! Batin Nisa menjerit jerit.

Ide author tiba tiba ilang gais gara gara part diatas

Saat mereka sudah sampai dibawah, Alan melihat disana ada papahnya juga.

"Kalian kok lama banget, Alan susah ya Nis dibanguninnya??" Ucap Mamah sofi sambil menuangkan Air putih kedalan gelas Bos bambang.

"Hehe, lumayan lah Mah," Ucap Nisa dengan kekehan. Dia tidak ingin berlama lama memikirkan kejadian dikamar Kapten pilotnya.

"Ya udah, cepet sini duduk. Tadi kamu minta Nisa yang masak kan. Nih cepet makan" Ucap mamah sofi sambil menarik putra tunggalnya.

Setelah semuanya teratur mereka makan dengan tenang, hanya detingan sendok saja yang berbunyi.

"Nah kaya gini cocokan?? Kaya keluarga bahagia dalam 2 rumah tangga" Ucap mama sofi

Nisa yang mendengar pun terbatuk batuk karna tersedak daging sapi.

"Nisa... Nisa... Gak dikantor gak dirumah tingkahmu tetep absurd" Ucap Bos Bambang dengan kekehan kecilnya

"Hehe, Maaf Boss" Ucap Nisa setelah Minum air putih.

"Eh kok manggilnya Boss sii, kamu manggilnya Papah juga donk, Iya kan pah?" Ucap mama sofi sambil membelai rambut Nisa.

Boss bambang pun mengangguki perkataan istrinya

Mati gue, masa manggil Bos sebutan Papah. Apa kata tetangga ntr batin nisa bertanya tanya

"Terus, kamu juga manggil Alan jangan Pak, Alan masih muda loh masa di panggil Pak, panggil Mas aja. Kaya mamah ke papah" Jelas mamah Sofi agar dirinya memanggil Pak kaptennya dengan sebutan 'Mas'

Ini kenapa hidup gue kaya di drama Ftv ya jatohnya

"Gak usah lah mah, biarin terserah Nisa aja mau manggil Alan apa, Lagian Alan juga suka kok, panggilan Nisa yaitu Pak Kapten Pilot" Ucap Alan menengahi keadaan.

Bibir Nisa melengkung dan pipinya terasa panas. Ah pasti dirinya Blushing

"Ciyeee...percintaan Anak muda, punya panggilan kesayangan sendiri..."

Papah eh Boss dan Pak Kapten hanya menggelengkan kepala melihat tingkah dua wanita didepannya ini.

***

Setelah makan, Nisa dan Mamah pun membereskan alat sisa makanan.

Dan kedua pria itu berada di ruang keluarga sedang mengobrol ala lelaki.

Nisa masih saja teringat saat Alan kapten pilotnya mencium bibirnya,

Benar apa kata orang, jika ada dua orang, lelaki dan perempuan didalam ruangan pasti yang ketiga setan.

Dan lihatlah, bibir Nisa menjadi korban karna keusilan setan tersebut. Tapi Nisa suka.

-_-

Dia masih teringat rasanya saat berciuman pertama itu dengan Alan. Lembut Manis dan hangat. Ouhhh

Astaga apa yang Nisa pikirkan. Untung pikirannya tidak sampai ke sesi ranjang. Jika sudah, habis lah sudah jiwa polosnya.

TBC

Hello, Captain! (Repost)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang