1. kartu Identitas (Revisi)

11.6K 386 6
                                    

Setelah menempuh 8 jam dari jepang di pesawat, kini Gadis beramput coklat brown itu telah menapaki kakinya di Bandara Soekarno-Hatta.

Kaki nya yang jenjang terus melangkah lebar lebar menuju arah keluar bandara,

Brukk

Mungkin karna langkahnya terlalu cepat sampai sampai Nisa menabrak seseorang disana.

"Aduhhhhh"

Jerit Nisa karna bokong tepos itu tepat mencium lantai Bandara.

"Maaf maaf saya gak sengaja" Ucap lelaki itu sambil membantu Nisa berdiri.

"Lo---"

Baru saja Nisa ingin memaki orang yang membuat bokongnya mencium lantai, namun tertahan karna yang dia tabrak ternyata


Tubuh tegap, Tinggi, dan jangan lupa Wajahnya yang memenuhi kriteria pria idamannya selama ini.

"Apa ada yang terluka mbak??Maaf saya terlalu terburu buru tadi" Ujar pria ber blazer biru tua itu.

Nisa mengusap bokong nya dan tersenyum manis ke arah pria itu.

"Ah iya gapapa Mas, eh Pak pilot. S-saya gapapa kok"

"Saya mohon maaf sekali lagi ya mbak."

Gileeee senyumnyaaaaa woyy!!!, manis banget. Emang bener kata pepatah. Bersakit sakit dahulu bersenang senang kemudian, berjatuh nyusruk dahulu, disenyumin kapten pilot kemudian. Adem njir.

"Emm iya Pak pilot, gapapa. Saya gapapa kok. Hehe"

"Ya Sudah, kalau begitu saya permisi ya mba, maaf sekali lagi untuk hal tadi. Permisi!"

Setelah melontarkan senyum manis itu, Sosok Pilot itu pergi.

Nisa menghirup aroma tubuh pilot barusan. "Ya Robbi... udah cakep mana wangii lagi."

Saat dirinya akan melanjutkan jalannya, langkahnya terhenti karna melihat benda didepannya. Karna penasaran Nisa pun mengambilnya.

Ternyata Kartu Identitas milik seseorang.

Mata Nisa membulat setelah melihat siapa pemilik kartu itu.

"Eh, ini kan punya Pilot yang tadi!! Yah udah jauh lagi Bapak nya. Duh gimana nih"

Dia mencoba mencari diluar, ya mungkin saja pilot itu masih ada diluar. Namun ternyata Nihil. tidak ada.

Tiba tiba ponsel Nisa berdering

"Hallo--"

"Woyyy Lo dimana siii!! Gue telfonin ga di angkat angkat, gue di Lobby ini!! Cepetan panas!" ucap tidak sabaran seseorang disebrang sana.

"Iyaiya, bawel lo, ini gua mau ke lobby."

"Cepetan!!"

Tutt.

Huftt, Bagaimana mengembalikan kartu identitas ini, Nisa tidak tahu kapan lagi bisa bertemu Pilot itu.

"Lama lo! dari mana aja siii, dari orang penuh sampe sepi gini baru nongol. " Kenalkan ini Rere, teman sependeritaan Nisa di Mansion.

"Tadi ada kendala dikit, Udah yok ah, capek gue. Sekalian tolong, bawain koper gue dong" Bukan Alibi tapi memang dia sudah sangat lelah.

Rere memutar bola mata nya lalu merebut koper Nisa. Gadis itu sudah tidak tahan dengan terik panas matahari yang sedari tadi menerpa kulit nya.

TBC

Hello, Captain! (Repost)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang