Happy Reading guys
***
Seperti biasa rutinitas di pagi hari Nisa adalah berdiam diri di ruangan nya, memikirkan mana dulu yang harus dia garap sebagai awal kegiatan.
Tidak bosan bosan tumpukan berkas itu berjejer rapih di meja kesayangan nya, jika semua itu tidak menjadi uang, Nisa enggan untuk melihat, bahkan menyentuh nya.
Tok tok
"Masuk."
"Permisi Bu, tadi pak Bambang pesenin ke saya katanya menyuruh Bu Nisa untuk keruangan nya."
"Ngapain?"
"Saya kurang tau loh Bu, tadi pak bambang cuma pesenin saya buat manggil Bu Nisa ke ruangan nya."
"Sekarang?"
Lely mengangguk anggukan kepala. Gadis berusia di bawah 2 tahun dari Nisa itu adalah sekertaris Nisa yang sudah bambang pilih untuk membantu mengawasi segmen managerial Nisa.
"Iya Bu."
Setelah sudah mendapat jawaban dari atasannya, Lely segera keluar dari ruangan Nisa.
"Permisi pak?"
"Maaf pak, tadi Lely menyampaikan ke saya untuk ke ruangan bapak. Ada yang bisa saya bantu pak?"
Sudah 5 tahun sosok seorang Nisa mengabdi di perusahaan Wijaya Prima, hingga sekarang gadis itu mengemban pangkat sebagai manajer kepercayaan Bambang.
"Nisa, kamu lagi gak sibuk kan? "
"Enggak, Kenapa pak?"
Berbohong, apa nama nya jika berkas tumpukan di meja nya kalau bukan kerjaan.
"Kalau pekerjaan kamu gak begitu banyak, bisa kamu tolong saya? Kamu tolong temani anak saya untuk mengenal beberapa aspek di sini."
"Ya, saya Bisa pak."
"Ya, nanti agak siangan saya akan segera ke bandara."
"Itu anak saya."
Seorang pria jangkung baru saja masuk ke ruangan. Nisa belum membalikan badan nya, telinga gadis itu seperti menangkap sesuatu yang familiar baginya.
"Pah kayak nya aku gak bisa sampe sore, soal nya aku mau kumpul sama FOO di bandara."
"Iya gapapa. Tapi ini papah udah panggil manager papah buat nemenin kamu selama disini."
Nisa sedikit demi sedikit melirik lewat ekor mata nya, setelah semua nya jelas Nisa tidak bisa lagi menutupi keterkejutannya.
"Pak Pilot."
"Loh,Nisa."
Bambang mentralkan tenggorokannya sebentar. "Ekhm, kalian udah saling kenal?"
"Nisa manager papah?"
Dalam hati Nisa merutuki dirinya sendiri, bagaimana bisa, ia tidak tahu kalau Alan adalah anak dari atasannya.
"Iya, Nisa manager papah. Oiya kalian bisa saling kenal dimana, apa sebelum nya sudah bertemu?"
Arah mata Bambang menyorot ke Nisa, sudah di pastikan dia lah yang di beri pertanyaan itu.
"Saya--"
"Iya, kita sebelum nya pernah ketemu pah, dan Nisa ini teman Alan."
"Oh bagus kalau begitu, jadi kalian gak perlu kenalan lagi."
" Oh iya Nisa, 15 menit lagi saya ada meeting, kamu temani anak saya dulu ya."
Nisa menanggukan kepala. Kenapa Nisa seperti babysiter yang di suruh menjaga anak bayi ketika orang tua nya bekerja.
"Saya gak tau, kalau pak pilot ternyata anak pak Bambang." Nisa dan Alan berjalan beriringan di koridor kantor.
"Dunia itu sebenarnya sempit Nisa. Kan saya juga sudah bilang, mungkin aja memang Tuhan menakdirkan agar kita bertemu terus."
Katakan saja Nisa tidak memiliki love language, karna gadis itu di apakan saja pasti baper.
"Oh iya, waktu saya sampai jam 10, kalau nanti jam 10 kita belum selesai. Saya bisa membatalkan breafing di bandara nanti."
TBC
*FOO adalah Flight Operation 0fficer, yang bertugas menganalisis dan menyiapkan rencana untuk penerbangan, laporan dan dokumentasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, Captain! (Repost)
Romance18+ Harap Bijak dalam memilih Bacaan! Seorang gadis sangat menyukai Pesawat serta Pilotnya. Dia memiliki impian bisa memiliki suami seorang Pilot "Gue gak bisa jadi Pilot, setidaknya gue bisa nikah sama seorang Pilot" Ucap gadis itu. Apakah imipi...