39. Problem 2

2.5K 104 0
                                    

Happy Reading guys

Setelah kepergian Nisa, Alan terus saja berfikir sedang apa Nisa dibandara?? Apa dia mau pergi?? Kenapa tidak memberitahunya.

Pertanyaan itu terus saja berputar di kepala Alan, sampai dirinya tersentak karna tepukan di pundaknya.

"Gila si gila. Tu cewe udah baik, cakep lagi" Ucap Dewa membayangkan wajah Nisa sambil menggelengkan kepala.

Alan yang mendengar penuturan Dewa pun emosi jiwa. Bagaimana bisa, kerabat kerjanya memuji Nisa yang notabene sebagai kekasihnya. Ingat! Alan pencemburu akut.

Alan tidak menggubris ucapan Dewa, dia langsung pergi dari tempat menuju pesawat.

" Woiii Captain!! Diajak ngomong malah mlengos. Kebiasaan!" Ucap Dewa dengan Nada konyolnya.

***

Resa yang sedang menunggu pemberi tahuan pun, bangun dari duduknya karna melihat sahabatnya telah kembali yang entah habis dari mana.

"Lo lama. Kemana sii" Ucap Resa dengan Nada kesalnya.

Ya dia kesal pada Nisa, jika Nisa tidak kunjung datang sebelum dirinya berangkat, artinya dia tidak bisa berpamitan dengan Nisa.

"Sorry, gue kira lo udah masuk kedalem. Ya udah Nih" Nisa memberi Minuman jus yang diberikan pak pilotnya tadi untuk Resa.

"Eh apaan nih. Lo dapet dari mana??" Tanya Resa sambil menerima minuman itu.

"Udah gosah pikirin gue dapet dari mana. Bawa aja, lo gk bawa minum kan buat dijalan nanti?"

Ucapan Nisa pun diangguki oleh Resa. Setelah itu dia meminum jus itu, memang saat ini dia sudah sangat haus sekali. Nisa memang The best.

"Matur suwun ndoroo" Ucap Resa sambil bersedekap tangan didepan dada.

Nisa pun melihat tingkah Absurd Resa tertawa geli. Ada ada saja temannya itu.

Tidak lama dari itu, suara Announcement tentang keberangkatan Resa berbunyi.

"Gue jalan dulu ya Nis, jangan kangen. Kalo lo kangen, sebut aja nama gue tiga kali. Entar gue muncul. Hahahah. Byeee!!" Ucap Resa yang segera membawa kopernya untuk kedalam.

"Jin kali lo. Oke dah, Hati hati lo ya! Kabarin gue kalo dan sampe! Byeeee!!!" Teriak Nisa kepada Resa yang menjauh sambil melambaikan tangan.

Setelah sudah pasti Resa tidak ada lagi. Nisa pun melenggang dari bandara Soetta.

***

Nisa pun sampai dirumah dengan selamat sentosa tanpa lecet sedikit pun. Hahaha

Nisa langsung duduk di Sofa. Fyuhh!!! Sungguh melelahkan, hanya mengantar Resa kebandara saja.

Yolan yang melihat Nisa sedang duduk di sofa pun, menghampiri gadis itu.

"Baru balik lo?? Udah berangkat si Resa??" Tanya Yolan sambil meletakan Snack di meja.

"Udah" Ucap Nisa singkat padat dan jelas.

Yolan mengehembuskan Nafas mendengar jawaban Nisa.

"Nis" Panggil Yolan.

"Hmm"

"Lo, gak mau curhat gitu, lo lagi ada masalah apa sekarang??hmm??"

Astaga. Pertanyaan itu lagi.

"Enggak. Gua gk ada masalah Yol" Jawab Nisa yang sedang bersandar di sofa sambil menutup matanya dengan satu tangan.

Yolan bisa melihat, sahabatnya ini banyak masalah. Tapi gengsi untuk bercerita. Dasar Nisa.

"Yakin?? Tapi gue liat, keknya lo lagi ada masalah. Apa susahnya si Nis, berbagi masalah lo sama kita. Biar lo gk pikul sendiri. Lo cerita deh, kali aja gue bisa bantu trs ntr abis cerita lo pasti lebih plongan. Yakin deh sama gue" Ucap Yolan panjang lebar.

Dia akan terus berusaha agar Nisa mau bercerita tentang masalahnya.

Yolan mendengar helaan nafas berat dari Nisa, Apa sahabatnya ini merasa terganggu?? Apa dia marah??

"Gue gk ada masalah apa apa Yol. Cuma banyak kerjaan aja" Ucap Nisa sambil menutup matanya.

Ah, Nisa juga sama tidak ingin berada di fase seperti ini, Dia lelah.

Pusing sekali kepalanya, rasanya ingin mledak.

TBC

Hello, Captain! (Repost)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang