Happy Reading gengs
Nisa percaya ini pasti hanya halusinasinya saja. Mana mungkin orang yang sudah meninggal bisa hidup kembali.
Tidak mungkin
Lalu setelah itu, Pria yang bernama Devan itu, tersenyum ke arah Nisa.
Rere dan Resa sudah ketakutan. Mereka mengira bahwa, Devan ini hantu yang muncul di rumahnya.
"Sayang"
Jantung Nisa seakan di tusuk belati. Dia merindukan suara itu. Dia merindukan panggilan itu. Tidak, dirinya sudah memiliki Alan.
Rere dan Resa bertambah gemetar
"Nis, lo sering doain Devan gak sii, kenapa dia jadi gentayangan gini" Bisik Rere tepat di telinga Nisa.
Nisa menjadi takut, apa itu hantu Devan yang meminta doa
Devan merentangkan tangannya "Sayang. Kakak masih hidup, kakak pengen peluk kamu"
Rere memegang tangan Nisa sambil menggelengkan kepala.
"Kak Devan. Maaf kalo selama ini, Nisa gk pernah doain kakak. Tapi sekarang dunia kita berbeda" Ucap Nisa parau. Jujur, Nisa merindukan pria itu. Tapi pria itu sudah tiada.
Terlihat Devan menunduk. Mungkin hantu mantan kekasihnya itu sedih. Nisa memang memanggil mantan kekasihnya dulu dengan sebutan 'Kakak'
"Nisa. Maafin kakak, kakak udah bohong sama kamu. Kakak masih hidup sayang" Ucap Devan menitikan air mata.
Nisa menaikan satu Alisnya. Apa makhsudnya?? Jelas jelas dirinya dulu melihat jenazah mantan kekasihnya itu.
Rere dan Resa menjerit histeris, saat Devan mencekal tangan Nisa.
Bagaimana bisa, hantu memegang tangan manusia??
"Sayang, kakak masih hidup. Lihat, kakak bisa pegang tangan kamu" Ucap Devan sambil menciumi tangan Nisa.
Security yang menjaga pun keluar menghampiri mereka berlima. Dirinya takut, tuan rumahnya kenapa napa.
Yolan langsung menghentikan Aksi securty yg mencoba memisahkan Devan pada Nisa. Yolan penasaran. Apa motiv dibalik ini semua.
"Sayang. Maafin kak Devan, kakak bukan orang baik buat kamu, kakak mengaku kalau kakak udah bohongin kamu selama ini" Ucap Devan berjongkok di depan Nisa.
Nisa masih diam membisu, dirinya belum mengerti apa yang dikatakan Devan.
"Kakak udah nikah karna kakak menghamili teman kakak. Dan untuk menutupi kesalahan kakak, kakak suruh vika untuk memberitahu kamu kalau kakak meninggal" Ucap Devan.
Nisa merasakan sesak dalam dadanya. Melebihi sesak saat Alan marah padanya. Devan pernah berjanji akan menikahi Nisa saat itu. Tetapi dia malah berbohong kalau dirinya sudah meninggal karena kecelakaan? Ya Tuhan.
"Jadi selama ini lo nipu Nisa dan kita semua??" Ucap Yolan mulai bersuara.
Devan mengangguk sambil menunduk. Pria itu terlihat menyesal.
Nisa mencoba melepaskan tangannya yg dipegang oleh Devan, tetapi pria itu menahannya.
"Lepas!!" Ucap Nisa tegas.
Dirinya merasa dibodohi selama ini. Dia mengira Devan adalah sosok yang baik sampai Tuhan saja mengambil pria itu. Tapi ternyata dirinya salah.
"Maafin kakak Sayang. Kita bisa mulai semuanya dari awal. Kakak udah cerai sama istri kakak dan kakak mau kita lanjutin yang dulu" Ucap Devan.
Nisa tertawa miris dalam hati. Apa kata pria itu?? Melanjutkan??
Yolan mendorong Devan hingga tersungkur di tanah.
"Lo gak pantes buat Nisa. dan lo itu gak jauh berbeda dari sebuah sampah. Penipu!!" Ucap Yolan tegas. Lalu setelah itu, Yolan menyuruh security untuk mengusir Devan, dan membawa Nisa masuk kedalam rumah.
Yolan tahu, sahabatnya ini sedang hancur karna pria brengsek itu. Yolan pun langsung memeluk Nisa erat.
"Yol. Gue keliatan banget ya gobloknya" Ucap Nisa sambil sesegukan.
Yolan menggeleng tegas "Gk. Dengerin gue, disni bukan lo yang goblok, tetapi Devan aja yg terlalu pinter ngdrama" Ucap Yolan mengusap punggung Nisa yang bergetar.
Nisa sangat emosi, saat Devan memberitahu kebenaran 2 tahun lalu.
"Tapi emng gue goblok Yol. lo inget gak, gue nangisin dia sampe kaya orang gila. Hiks, Haha sumpah gue gak habis pikir. Apa gue terlalu bucin ya sampe jadi bego bgt" Ucap Nisa.
"Ssssttt. Lo sekarang udah punya Alan. Kalian mau nikah. Fokus aja sama Alan. Okey. Lo gak usah pikirin si brengsek itu" Ucap Yolan menenangkan Nisa.
"Yol gue---" Yolan langsung memeluk Nisa kembali. Begitu kecewa sekali Nisa terhadap masa lalunya.
"Anjing emng tuh si Devan. Udah takut takut gue tadi, ternyata penipu" Ucap Rere ikut tersulut emosi.
"Bajingan!" Ucap Resa kesal.
Tentu saja mereka ikut emosi, karna Mereka menjadi saksi dimana runtuhnya Nisa saat tau Devan meninggal saat sedang kasmaran.
Mereka begitu sulit membuat Nisa kembali ceria tetapi pria itu malah datang dan menghancurkan benteng itu lagi dengan kebohongan yang dia lakukan.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, Captain! (Repost)
Romantik18+ Harap Bijak dalam memilih Bacaan! Seorang gadis sangat menyukai Pesawat serta Pilotnya. Dia memiliki impian bisa memiliki suami seorang Pilot "Gue gak bisa jadi Pilot, setidaknya gue bisa nikah sama seorang Pilot" Ucap gadis itu. Apakah imipi...