EXTRA PART.

6K 127 4
                                    

JANGAN LUPA VOTE GENGS

Runnisname

Alan dan Nisa sudah duduk di pelaminan. Senyum bahagia tidak lepas dari wajah pasutri tersebut.

Ditengah kebahagiaan Nisa dan Alan, ada seseorang yang merasakan patah hati luar biasa. Dirinya harus menyaksikan dimana Alan mempersunting mantan kekasihnya.

Mungkin ini balasan dari semua kejahatannya. Dimana saat Nisa masih mencintainya, dia dengan tega meninggalkan dan menikah dengan wanita lain dengan cara bodoh.

Kini dirinya merasakan hal yang sama, mumgkin jika di katakan dia lebih parah karna menyaksikan langsung semuanya.

Dirinya cukup bahagia jika Nisa bahagia dengan pilihannya. Cinta tak harus memiliki. Cukup diam dalam mencintai. Asal jangan jadi Pembinor/Pelakor.

Semua teman teman sampai rekan kerja Alan dan Nisa datang menghadiri pernikahan mereka.

"Selamat ya broo... Dari awal udah yakin gue mah bakal jadi nikah ini. Hahha" Ucap Dewa setelah bersalaman dengan Nisa dan Alan.

"Jadilah. Thanks ya Wa, cepet lo nyusul. " Ucap Alan diakhiri tawaan.

"Selamat ya Nis, niatnya kalo gak jadi sama Alan, Mau mas Dewa jadiin istri. Haha" Dewa tertawa saat lengannya di tinju Alan.

"Hehe. Makasih ya Mas Dewa udah dateng" Ucap Nisa lalu diangguki Dewa.

Lalu giliran Sano-Captain Pilot di maskapai tempat Santi bekerja. "Wih gila gila gila, Alan diam diam Cewenya cakep njir. Pantesan kagak kecolek pramugari, cewenya lebih cakep ternyata. Hahaha. Selamat ya Bro, semoga Langgeng dan cepet diberi momongan"

Nisa tersipu malu mendengar Ucapan Sano kepada Alan.

Alan membalas pelukan. "Aamiin. Makasih No"

"Ciee yang jadi Nikah. Hahaha. Selamat ya Nis, Lan." Ucap Santi yang datang bersama dengan Andre.

Setelah mereka menyalami kepada para tamu undangan dan semua teman teman yang datang. Kini mereka disuguhkan dengan pemandangan Rere yang tengah membawa koper dengan berjalan tergesa gesa.

Nisa bertanya kepada Alan. "Mas, itu Rere mau kemana ya, kok bawa bawa koper??"

Alan menggeleng. "Gak tau deh Yang"

Nisa dan Alan bertambah bingung saat melihat Erick datang dengan pakaian pilot dengan tangan yang menenteng koper juga.

Semua orang terkaget saat melihat Rere terjatuh setelah menabrak Erick.

"Lo--" Ucap Rere di depan sana.

Erick membantu Rere berdiri. "Apa ada yang terluka mbak?? Maaf saya terburu buru tadi"

Nisa dan Alan saling pandang. Mereka seperti teringat sesuatu.

"Eh iya gapapa kok Mas,eh makhsudnya pak kapten pilot. Saya gapapa. " Ucap Rere.

"Syukurlah kalau tidak terjadi apa apa. Maaf sekali lagi.  Emm panggil saya Alan saja" Ucap Erick dengan tersenyum.

Nisa dan Alan membulatkan mata mereka. Menatap Erick dan Rere di depan sana.

"Emm iya, pak kapten pilot Alan. Hehe" Ucap Rere.

"Ya sudah kalau tidak terjadi apa apa, saya tinggal dulu ya, maaf sekali lagi. Permisi" Ucap Erick.

"Anjrittt, udah cakep mana wangi lagi. Akhh mimpi apa gue dipesawat tadi"

Nisa menutup wajahnya karna malu.  Dirinya malu karna ucapan Rere tadi. Sikap bobroknya terungkap semua.

Lalu Yolan berjalan dan berdiri di depan para tamu undangan dengan membawa microfon. "Kepada para tamu undangan yang terhormat dan juga kepada mempelai pengantin yang tengah berbahagia. Mungkin anda semua bertanya tanya, apa yang dilakukan oleh kedua sahabat saya tadi."

"Kedua sahabat saya tadi sedang memerankan drama, dimana awal pertemuan pasangan pengantin didepan sana" Yolan menunjuk ke arah Nisa dan Alan.

"Yap, jika kalian sudah menebak. Jawabannya adalah benar. Adegan tadi adalah menggambarkan bagaimana pertemuan Nisa dan Alan pertama kali, dibandara Soekarno-Hatta, saat Nisa baru saja pulang dari jepang dan Alan baru saja pulang bekerja." Yolan menjeda.

"Takdir Tuhan siapa yang tahu. Mungkin ini semua jawaban dari doa seorang Nisaha Relushi, yang selama ini berharap bisa menikah dengan seorang pilot. Dan kita juga tadi menyaksikan secara langsung, bagaimana seorang Captain Pilot berhasil mempersunting Nisa menjadi istrinya. Luar biasa bukan??"

"Untuk sahabatku Nisa dan Alan, semoga Allah swt. memberkati pernikahan kalian dengan sakinah mawadah warohmah. And Thank you so much for being such a good friend over the years"

Yolan, Rere dan Resa memeluk Nisa erat, Mereka menangis tersedu sedu. Tidak ada yang lebih indah dari seorang sahabat.

"Mas Alan. Saya titip Nisa ya, soalnya dia gak akan tinggal sama kita lagi nanti." Ucap Yolan.

Alan mengusap air matanya. "Iya mbk Yolan. InsyaAllah saya akan menjaga Istri saya dengan baik"

"Nis, gak ada temen berantem lagi donk. Hiks hiks" Ucap Rere ditengah tengah tangisnya.

Mamah Eni dan Papah Heru menghampiri Nisa. "Jadi istri yang baik ya Kak" Ucap Papah Heru.

Nisa mengangguk. "Maafin Nisa pah mah. Nisa belum bisa bahagiain kalian"

"Gak sayang. Anak mamah selalu bikin mamah dan papah bahagia kok." Ucap mamah Eni.

"Titip putri papah ya Lan" Ucap Papah Heru sambil menepuk bahu Alan.

Alan mengangguk mantap. "InsyaAllah Alan akan menjaga Nisa. Pah".

"Papah percaya sama kamu"

***

Kini waktu sudah menunjukan pukul 22.28 WIB. dimana semua para tamu undangan sudah pulang dan acara juga sudah selesai.

Nisa sedang berdiri di depan kaca rias sambil mengikat piyama tidurnya.

Tiba tiba ada tangan kekar melingkar di perutnya, siapa lagi kalau bukan Suaminya.

"Cepek ya Mas" Nisa mengusap lengan Alan di perutnya.

"Capek siih, tapi ada kamu capeknya pergi entah kemana." Ucap Alan di leher Nisa.

Nisa mencubit pipi Alan. "Gombal"

"Kok gombal, Beneran sayang."

Alan membalikan tubuh Nisa untuk menghadapnya."Sayang"

Nisa melingkarkan tangannya di leher Alan. "Hem?"

"Tadi mamah bilang ke Mas, katanya mamah minta cucu. Kita bikin yuk?" Ucap Alan.

Mata Nisa melebar pipinya pun memerah. Kenapa dirinya jadi takut gini ya.

"Yuk. Kamu mau gak?? Apa jangan jangan kamu takut??" Tanya Alan dengan senyum jahilnya.

"Enggak" Nisa langsung gelagapan setelah mengucapkan hal tadi.

Alan pun tersenyum mesum dan langsung menyerang bibir Nisa dengan ganas. Alan pun membawa Nisa ke arah ranjang.

Sensor*

Maaf maaf...Kameramen disuruh keluar tadi. Jadi gak bisa nyorot adegan selanjutnya.

Runnisname

Okeh. Extra Partnya sampai disini saja. Terima kasih yang sudah Vote dan Follow akun Author yang baik dan tidak shombong ini.

Baiklah sampai berjumpa lagi di Cerita "Single Mommy" bye byee byee...

END


SEQUEL "HELLO, CAPTAIN!"


Yang kangen sama Nisa dan Alan, mampir yuk di cerita anak anaknya yang kembar.

" Twins [HC-2 On Going√] "  https://my.w.tt/UtG4o0dyl9 Runnisname

Hello, Captain! (Repost)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang