70. Menjelang Wedding (HUT RI 1945🇮🇩)

2.7K 113 1
                                    

JANGAN LUPA VOTE GENGS

Happy Independence Day Indonesian🎊🎊🎉

DIRGAHAYU INDONESIAKU🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

DIRGAHAYU INDONESIAKU🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩

"Happy Independence Day, gengs...semoga ditahun ini, Indonesia bisa lebih maju lagi, lebih jaya lagi, dan semoga orang orang alay bin lebay di Indonesia cepat berkurang. Aamiin" Ucap Yolan dengan Antusias.

"Aamiin. Eh bentar, orang orang mana nih yang Alay?? Elo??" Tanya Rere.

"Inti pokoknya adalah, semoga tahun ini kita semakin berjaya dan merdeka. Dan semoga pandemi corona juga cepat hilang, agar kita bisa menghirup udara tanpa penghalang" Ucap Resa dengan senyum manisnya.

Nisa mengangguki ucapan Resa. "Aamiin. Untuk para Readers ku tercinta. Jangan lupa kenakan masker  jika  keluar rumah, agar virus corona tidak semakin menyebar"

"Dan kami segenap tokoh 'Hello, Captain!' mengucapkan" Ucap Alan.

"SELAMAT HARI TUJUHBELASAN GENGS!!!!" Ucap Para Tokoh HC serempak dan lantang.

~Nyanyi lagu tujuh belasan Agustus 1945~

*******

JANGAN LUPA VOTE GENGS

Keesokan paginya, Nisa dan keluarga Alan sedang berkumpul di meja makan.

"Nisa Sayang, nanti kita jam 8 langsung berangkat ke butik ya" Ucap Mamah sofi ditengah sarapanya.

Nisa tersenyum mengangguk. "Iya Mah"

Mamah Sofi tersenyum ke arah Devan. "Devan, nanti gapapa kan ditinggal dirumah sendirian?? Oh atau mau ikut aja sama tante??"

Nisa terbatuk saat mendengar pertanyaan mamah Sofi untuk Devan.

Devan langsung memberikan air putih ke Nisa yang sedang terbatuk. "Ini minum dulu. Kamu gapapa Nis??"

Nisa menatap gelas yang diberi Devan.

"Sayang, kamu gapapa. Minum dulu nih nak" Ucap Mamah sofi khawatir.

Nisa tersenyum lalu meminum air yang dia tuang sendiri dan mengabaikan gelas dari Devan. "Gapapa kok Mah"

"Kamu tuh makan nya pelan pelan Sa" Ucap Pak Bambang.

Nisa terkikik sebentar. "Iya Pah, Maaf."

Devan melirik Nisa dengan tatapan sedih. "Nanti Devan dirumah aja Tan"

Mamah Sofi mengangguk menanggapi ucapan Devan dan tersenyum. "Mamah seneng deh, kalau adik ipar dan kakak iparnya udah saling kenal."

Nisa dan Devan hanya tersenyum kecut menanggapi ucapan Mamah sofi.

Nisa begitu muak harus berdekatan dengan Devan. Kenapa juga dirinya harus duduk bersebelahan dengan pria brengsek itu.

Lalu mereka melanjutkan acara sarapan yang tertunda.

Hello, Captain! (Repost)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang