Happy Reading guys
Kini gadis yang memakai Outfit kerja formal telah sampai di kantor perusahaan yang dia naungi.
Setelah memarkirkan Pajero miliknya, gadis itu langsung masuk kedalam.
Melewati Lobby, Ruang Resepsionis, dan terakhir Ruang Sekertarisnya.
Perjalanan dari Mansion ke Kantornya cukup melelahkan. Belum lagi, baru masuk, dirinya sudah disuguhkan tumpukan berkas.
Tidak apa. Hatinya sedang bahagia, walau dapat banyak tugas dari Bos nya. Bapak mertua.
"Hadehhh, Nih berkas tiap hari makin numpuk aja, heran Aing" Monolognya sambil memijat pangkal hidungnya.
Karna enggan mengulur waktu dan membuat kerjaannya makin bertambah, lebih baik dirinya mengerjakan sekarang. Lalu setelah itu, kirim ke Bos nya.
Waktu berjalan Gengs, kini jam sudah menunjukan pukul 11.02 WIB. Artinya sebentar lagi waktunya Istirahat makan siang.
Saat Nisa sedang memeriksa File di laptop yang dikirimkan Oleh Bos Bambang barusan. Tiba tiba Ada yang mengetuk pintu Ruang kerjanya.
Tok tok tok
"Masuk!"
"Nis"
Suara bariton itu membuat Nisa mengalihkan pandangannya dari Laptop, dan kini kearah suara itu.
"Andre. Tumben lo kesini"
Andre adalah teman satu Marketingnya juga, tapi beda Ruangan.
"Nis" Setelah menyebut nama Nisa yang kedua kali, Andre langsung menghambur kepelukan Nisa.
Eh eh Ada apa dengan Andre ini??
"Eh, Lu ngapa siii? Ndree lepas gk enak di liat orang" Ucap Nisa seraya melepaskan pelukan Andre di tubuhnya.
Andre dan Nisa memang selalu di jodohkan oleh para karyawan disini. Banyak yang bilang mereka cocok. Tetapi Nisa enggan menanggapi hal tersebut. Toh dirinya sudah punya Alan.
"Nis, gue abis putus sama Santi. Gue gak tau dimana salah gue, tapi dia mutusin gue Nis" Ucap Andre lalu setelah itu dia memeluk Nisa lagi.
Santi adalah kekasih Andre, lebih tepatnya calon tunangan, karna andre ingin melamarnya Akhir pekan nanti.
Tetapi setelah mendengar penuturan Andre bahwa dirinya diputusi sepihak oleh Santi, membuatnya Iba.
Karna tidak ingin memperburuk suasana hati Andre yang sedang sedih karna putus cinta. Nisa pun memberi tepukan kecil di punggung Andre. Hanya ingin menenangkan Pria itu.
"Syutt! Lo dah tanya apa salah lo, salah yang buat santi mutusin lo mendadak?" Tanya Nisa pelan. Nisa tahu Andre menangis, karna punggung andre bergetar.
"Udah Nis, tapi Santi malah marah marah ke gue, dia nyuruh gue jauhin dia" Jawab Andre yang masih dipelukan Nisa.
"Ya udah, lo yang sabar mungkin Santi buk--"
"Sayang"
Ucapan Nisa terhenti saat dirinya melihat Alan di depan Ruangan dengan membawa bunga di tangannya. Astaga.
"Mas Alan" Nisa langsung melepaskan pelukan Andre ditubuhnya.
"Maaf jika mengganggu" Ucap Alan dan setelah itu dia pergi dari sana.
"Mas, Nisa bisa jelasin. Mas Tunggu--"
"Nis, gue lagi curhat sama lo, kenapa lo mau pergi" Ucap Andre menahan Tangan Nisa.
Nisa tidak bisa mengejar Alan, karna tangannya dipegang Erat oleh Andre.
"Lepas Ndree, cowo gue salah paham gara gara liat kita kaya tadi"
Siapapun jika melihat Nisa dengan Andre tadi pasti mereka akan mengiranya sedang berpelukan layaknya sepasang kekasih. Tentu saja Alan marah.
"Dengerin dulu cerita gue Nis, gue masih mau curhat"
Andre terus saja menahan Nisa agar tetap ditempat. Ada apa dengan Andre ini??
"LEPAS BANGSAT!!! ANJING LO!!"
Sungguh sedang panik ditambah Kelakuan gila andre yang terus menahannya, membuat Emosinya dipuncak Ubun ubun.
Tanpa babibu, Nisa langsung mengejar Alan keluar sana. Pasti Kekasihnya itu marah besar. Dia juga pasti mengira Nisa berselingkuh.
Nisa terus saja mengejar Alan yang sedang berjalan sangat cepat didepannya. Astaga langkah pria itu lebar sekali.
"Mas!! Mas tungguin Nisa!! Mas!!"
Akhirnya Nisa dapat menahan tangan pria itu.
"Mas, Tunggu dulu. Nisa bisa jelasin. Huh..." Ucap Nisa terengah engah karna lelah terus berlarian.
Tapi bukan dapat kelembuatan seperti biasa, melainkan tangan Nisa dihempas kasar oleh pria itu.
Astaga kenapa Mas Alan.
TBC
Jangan lupa Vote dan Komen gengs
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, Captain! (Repost)
Dragoste18+ Harap Bijak dalam memilih Bacaan! Seorang gadis sangat menyukai Pesawat serta Pilotnya. Dia memiliki impian bisa memiliki suami seorang Pilot "Gue gak bisa jadi Pilot, setidaknya gue bisa nikah sama seorang Pilot" Ucap gadis itu. Apakah imipi...