23. Jadi Captain

2.8K 131 2
                                    

Happy Reading guys

Setelah kejadian di bandara tadi, kini kedua sejoli itu pun berada di pajero kesayangan Nisa

Nisa yang duduk di kursi kemudi. Alan sudah melarangnya agar Alan saja yang membawa mobil itu, tapi Nisa tetep kekeh dan dia bilang ingin jadi Captain juga. Hahhaa Aneh sekali

Setelah membuat guyonan tidak jelas ala Nisa tapi tetap lucu bagi Alan.

Kini mereka dilanda keheningan di dalam mobil

"Emm Pak, tasya tasya tadi itu dia pramugari ya di maskapai bapak?? Tanya Nisa memecah keheningan

"iya Nis, dia pramugari di maskapai saya. Kenapa??"

"Ya gapapa, cuma saya baru tahu aja di pramugari di maskapai bapak. Soalnya saat saya dulu jadi penumpang di kabin bapak, saya gk liat ada tasya itu saat itu"

Ya memang Nisa tidak melihat ada tasya dulu di awak kabin kapten pilotnya itu. Apa Tasya pramugari baru??

"Iya memang. Saat dulu kamu jadi penumpang saya dari jepang itu. Tasya tidak jadi pramugari. Karna dia baru kembali lagi kemarin menjadi pramugari di Maskapai saya"

Nisa tidak mengerti apa yang dimakhsud kaptennya itu.

"Baru kembali?? Makhsudnya sebelum ini dia pernah menjadi pramugari di maskapai bapak?? Tanya Nisa kembali

"Iya. Dulu dia sempat jadi pramugari di awak kabin saya. Tapi setelah itu dipindahkan oleh direktur ke maskapai lain. Dan saya juga heran kenapa dia balik lagi dan menjadi anggota awak kabin saya" Jelas Alan panjang lebar.

Nisa pun hanya ber'oh' ria saja saat mendengarkan penjelasan dari kapten pilotnya itu.

Dia pun juga tidak tahu harus menanggapi seperti apa.

Keheningan mulai melanda kembali pemirsaaa..

"Emm pak. Bapak sudah makan pak??" Tanya Nisa kepada Alan yang sedang mengotak atik jam tangannya.

"Belum. Tadi saya belum sempat makan. Kamu sendiri??"

"Saya si udah pak. Tadi pas sarapan pak. Hehe" Jawab Nisa dengan kekehan.

"Itukan sarapan Nisa, sekarang sudah jam makan siang. Kamu ini" Alan ikut terkekeh mendengar jawaban Gadis itu.

"Kalo gitu. Kita makan aja dulu pak. Nanti saya temenin" ujar Nisa kepada Alan.

"Boleh. Eh gimana kalo kamu aja yang masak. Nanti kita  beli bahan bahannya. Trs kita masak sama sama" Saran kaptennya menarik juga.

Tapi apa kaptennya tidak lelah, pak kaptennya harus istirahat dulu.

"Emm boleh si pak. Tapi emang bapak gk capek. Pulang kerja trs masak masak. Mending bapak istirahat  dulu baru nanti malam kita masak masak. Tenang masalah bahan nanti saya beli sendiri. Gimana??" Jelas Nisa.

Karna nisa tidak mau pujaan hatinya sakit karna kelelahan

"Enggak kok! Ayolah Nisa, saya maunya sekarang. Please!!"

Oh apa itu?? Astaga imut sekali pak kaptennya jika manja seperti itu. Haahahh

"Bapak yakin?? Nanti bapak capek trs pak kapten sakit loh"

Jujur sekarang Nisa hanya ingin menggoda Pak kapten nya itu.

"Saya gk capek Nisa. Ya udah deh kalo kamu gak mau. Saya marah nih"

Ingin rasanya Nisa tertawa terbahak bahak. Apa seperti itu orang merajuk?? Harus bilang dulu kalau dia marah. Pen ngakak author juga.

"Hahahha. Okeoke. Tapi saya antar pak kapten pulang dulu ya, ganti baju baru kita belanja nah abis itu masak masak deh. Oke??"

Baru kali ini Nisa melihat Pak kaptennya itu yang badan besar tapi manja dan pandai merajuk. Kan jadi pengen cubit  pake tang.

Dengan Antusias, kapten pilotnya pun mengangguk menyetujui saran Nisa. Hahaha seperti Anak kecil yang akan diberi hadiah oleh ibunya.

"Okey. Siap Captain!!!" Ucap Alan dengan gaya hormatnya.

Satu kata. Menggemaskan!!!

TBC

Hello, Captain! (Repost)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang