07 | Beri Saya Cukup Waktu

8.1K 623 110
                                    

* Mohon dikoreksi jika ada kesalahan dalam penulisan bahasa asing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

* Mohon dikoreksi jika ada kesalahan dalam penulisan bahasa asing.
-------•-------

Kepulan asap dengan aroma gurih tercium sampai ke hidung Ufi kala slow cooker yang tengah memasak bubur menguap dan menandakan apa yang dimasaknya telah matang. Ufi memang selalu bangun pagi, makanya ia sengaja membuatkan bubur untuk tamu di rumahnya sebelum terbangun. Ia suka mengolah makanan sendiri, hingga baginya mudah untuk hanya sekadar memasak bubur.

"Delicious," gumamnya saat mencicipi.

Sekarang sudah pukul enam lebih, tapi sepertinya Violla belum terbangun, mungkin karena sedang sakit hingga bangun pun rasanya sulit. Ufi sempat ingin mengecek wanita itu, tapi diurungkan karena ia pikir lebih baik saat buburnya sudah siap. Sembari menunggu dingin, pria dengan sweater pullover berwarna camei itu mengambil kotak makanan kucing, lalu secara perlahan ia keluarkan di wadah biasa Kimi makan.

"Makan yang banyak, ya," gumamnya.

Ufi beranjak menyalakan televisi di dapur rumah, ia sengaja memasang TV di sana dikarenakan saat memasak kadang merasa bosan. Hanya sekadar untuk menemaninya kala memasak sesuatu yang cukup lama. Setelah menyala ia mengambil mangkuk dari rak lalu bubur yang sudah menghangat dengan cekatan ia pindahkan.

"Violla Sanjaya, wanita muda yang berprofesi sebagai model majalah terkemuka mengalami kecelakaan tunggal di jalanan Bogor. Anak dari salah satu pemilik perusahaan di Bekasi ini diduga kuat sengaja melakukan tindakan bunuh diri untuk mengakhiri hidupnya. Saat ini korban sedang dalam tahap pencarian tim sar. Diperkirakan tubuh korban terjatuh ke jurang dan hanyut terbawa arus sungai".

Kalimat sang pembawa berita membuat Ufi tak percaya. Ia baru tahu kalau wanita yang ada di rumahnya sekarang ternyata seorang model ternama. Apalagi mendengar kata "tim sar" yang sedang melakukan pencarian membuatnya khawatir akan rumahnya didatangi oleh para tim pencari.

"She's a model?"

Ufi bingung sekarang. Ia tak mungkin mengusir seorang wanita yang tengah terluka, tapi jika media menemukan wanita itu di sini, bukan sebuah ketidakmungkinan gosip tentang Ufi yang sengaja menyembunyikan Violla di rumahnya atau hoaks-hoaks yang menguntungkan pemberitaan bermunculan. Hal ini bahaya karena dampaknya bisa sampai ke perusahaan yang sedang Ufi kembangkan. Dan jika hal itu terjadi, the man is over.

***

Violla membuka mata perlahan, tubuhnya serasa remuk. Perih masih berdenyut-denyut di sana, luka yang ia terima cukup banyak meski lebih banyak lebamnya. Ia mengubah posisi jadi menatap lagit-langit, darah yang mengalir di urat-urat seakan menyenggol luka seiring tubuhnya bergerak hingga desiran menyakitkan itu terasa.

Sampai tak lama, seseorang mengetuk pintu kamar.

"Violla? Kamu sudah bangun?"

Violla ingat suara itu, suara laki-laki baik hati yang menolongnya semalam. Mendengarnya membuat ia sesegera mungkin merapikan tatanan rambut lalu menyandarkan diri ke headboard ranjang. "Iya?"

Memorable Night #N1 ( LENGKAP )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang