Jangan lupa votenya, zheyeng. Luv❤
***
"Selamat siang, Om. Saya mau jemput Hana." Wira yang membukakan pintu bagi Rio membuat dirinya sedikit gugup.
"Oh ya. Masuk, Nak. Hana sebentar lagi sudah selesai," balas Wira ramah membuat helaan napas kecil darinya. "Silahkan duduk. Mau minum apa?"
Rio menggeleng sopan. "Nggak perlu, Om. Nanti Hana selesai, kami langsung pergi."
Wira mengangguk, lalu ikut duduk di salah satu single sofa yang berada di sebelah tempat Rio duduk. "Tadi malam Hana sudah cerita sama om, kalau hari ini dia mau ke pesta pernikahan ayah kamu. Sampaikan selamat untuk ayah kamu dari om, ya."
Rio mengukir senyum tipis. "Terima kasih, Om."
Hening menyelimuti mereka sekarang, sibuk dengan pikiran mereka masing-masing. Sampai pada akhirnya, Hana keluar dari kamarnya.
Rio terpana untuk beberapa saat melihat kecantikan sosok gadis di depannya. Dress yang sewaktu itu mereka beli bersama, terlihat sangat pas di tubuhnya. Rambut coklat panjang sepunggung yang bergelombang secara alami, dibiarkan tergerai olehnya. Riasan yang tidak terlalu tebal, menambah aura kecantikan cewek itu.
Dehaman dari Wira memcah lamunan Rio dan membuat cowok itu bergerak salah tingkah dengan mengusap tengkuknya. Pria paruh baya itu bergerak menghampiri Hana. "Anak ayah cantik sekali. Buruan, Rio udah nungguin daritadi." Wira menepuk pelan bahu anaknya dan membuat Hana mengangguk.
"Ya udah, Hana berangkat ya, Yah." Hana bergerak menyalimi tangan ayahnya lalu diikuti Rio yang sudah berdiri setelah kesadarannya kembali.
"Rio, jaga anak om," peringat Wira sebelum dua sejoli di hadapannya pergi.
"Pasti, Om. Om nggak perlu khawatir," jawab Rio mantap.
Mereka berdua keluar dan menuju mobil Rio. Cowok itu berusaha menjadi gentleman dengan membukakan pintu untuk Hana. Tanpa mereka sadari, ada sepasang mata yang sedang menatap kedua insan yang mungkin sedang jatuh cinta.
Perjalanan hanya membutuhkan waktu tiga puluh menit. Indra menyewa sebuah hotel bintang lima untuk pesta pernikahannya dan pastinya tidak luput dari para wartawan yang mengincar berita bahagia itu. Rio dan Hana turun di depan pintu masuk. Sedangkan mobil cowok itu dibawa oleh petugas. Di dekat pintu masuk, ada Rian yang sedang berdiri sendirian. Rian juga memakai tuxedo berwarna navy seperti dirinya.
"Lo ngapain di sini?" tanya Rio heran dengan keberadaan Rian yang hanya berdiri di pintu masuk.
"Nungguin lo," jawab Rian polos.
"Ngapain?"
"Gue nggak mau masuk sendiri, Yo," jawab Rian dengan muka memelas.
Rio menghela napas. "Ya udah. Sekarang masuk bareng gue," putusnya tidak mau memperpanjang masalah.
Rian tersenyum senang. "Bar, lo cantik hari ini."
Hana tersenyum. "Maka-"
"Shut up." Suara ketus memotong perkataan Hana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hananta ✔
Teen FictionHananta Laksita Bahari. Siswi International High School, berumur 17 tahun, memiliki cerita dalam menjalani kehidupan remajanya. Rasa senang dapat memiliki teman-teman yang peduli tidak menjamin semuanya. Ada saja yang membenci dirinya. Belum lagi ma...