Hananta 27

51 9 0
                                    

Votenya jangan lupaa🌟

🎵Me Because of You-HRVY

***

Hana menjatuhkan dirinya di sebuah kursi yang menghadap ke kolam renang. Akhirnya ia beristirahat setelah hampir dua jam ia membantu Rio dan Rian membereskan barang di rumah baru mereka. Rumah yang Rio bilang sederhana, nyatanya tidak sesederhana itu di mata Hana. Rumah satu lantai itu sepertinya tiga atau bahkan empat kali lebih luas dari rumahnya. Dengan tiga kamar tidur, dan halaman belakang disertai kolam renang, tentu saja jauh dari kata sederhana.

Ia membetulkan ikatan rambutnya dan mengelap keringat yang ada di sekitar dahinya. Dirinya melemaskan badan dengan bersandar dan memejamkan matanya, hal ini membuat kantuk mulai menyerangnya. Namun, sebelum benar-benar jatuh ke alam mimpi, sebuah suara mengagetkannya.

"Lo kayaknya capek banget. Sorry." Rio bergerak duduk di kursi sebelahnya dengan membawa nampan berisi dua gelas jus jeruk. Satu hal yang membuat Hana berdecak kagum adalah ketika cewek itu melihat kulkas mereka yang sudah dipenuhi berbagai macam makanan maupun minuman. Yang membuat ia lebih kagum, ternyata Rio sendiri yang berinisiatif untuk melengkapi kulkas tersebut.

Hana tersenyum dan menggeleng pelan. "Gapapa kok. Lagian gue sendiri yang nawarin diri buat bantu."

Keheningan menyelimuti mereka untuk beberapa saat. Hana dan Rio sama-sama belum terbiasa dengan suasana seperti ini. Hana tidak tahu topik pembicaraan yang sesuai dengan mereka dan Rio yang terlalu dingin untuk memulai percakapan. Tiba-tiba Rio beranjak dan masuk kembali ke dalam rumah yang sukses membuka mulutnya, tidak habis pikir.

"Ini kenapa gue ditinggal, sih? Cuma ngasih minum doang, enggak diajak ngobrol," gerutunya tidak menyadari jika Rio sudah kembali membawa sebuah gitar di tangannya.

"Ya maaf. Gue cuma ambil gitar bentar."

Hana diam tidak berkutik setelah mendengar suara Rio. Ia menoleh perlahan dan tersenyum canggung. Jangan tanyakan bagaimana perasaannya. Yang pasti dirinya sangat malu dan ingin menghilang dari bumi sekarang juga.

"Lo mau request lagu apa?" Hana tidak menjawab pertanyaan Rio tersebut. Dirinya malah berusaha mengalihkan perhatian ketika merasa cowok itu sedang menatap ke arahnya.

Bukannya ge-er, tapi Hana merasa terganggu dengan sesuatu di sisi kanannya. Untuk memastikan perasaannya benar atau tidak, akhurnya ia memutuskan untuk menoleh. Dan ya, sekarang matanya sedang bertatapan langsung dengan sepasang mata biru yang menghanyutkan. Ia buru-buru memutus kontak mata ketika sadar dan langsung menghembuskan napas berusaha menetralkan detak jantungnya. Bertatapan kurang dari sepuluh detik saja sudah begini akibatnya, ia tidak bisa membayangkan jika harus lebih lama lagi.

Sedangkan Rio, ia tersenyum tipis di tempatnya. Baginya, tingkah dan ekspresi polos Hana sangatlah lucu. "Ya udah. Gue kasih satu lagu buat lo nih."

Hana kembali menoleh ketika Rio sudah mulai fokus memetik gitar cokelat di tangannya. Ia mengernyit karena merasa begitu asing dengan lagu yang akan dibawakan oleh cowok tersebut.

You took this open heart of mine
Fixed me up and made it right
Lost and cold but you love me still
Every space I couldn't fill

Rio mulai menyanyi. Suaranya cukup bagus bagi Hana.

You give me all I ever needed
Half a heart and you complete it
Part of me I never knew, oh
I'm only me because of you

Hananta ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang