15. JALAN BERDUA

11K 705 3
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Di dalam kamar, Nayla sejak dari tadi tampak gelisah sejak pesan Langit yang akan segera sampai di rumah nya untuk menjemput Nya. Tak pernah terpikirkan oleh Nayla bahwa apa pesan yang Langit kirim ternyata sungguhan.

Ia terus memegang ponsel nya untuk mengurangi rasa gugup nya.

Hendak menghindar kenapa malah didekatkan?

Ting!

Nayla langsung membuka pesan itu, dan ternyata pesan dari Langit. Pesan yang membuat nya berhasil melebarkan mata.

Langit Putra Alghifarry : gue udah sampe di depan rumah lo.

Langit Putra Alghifarry : cepet keluar! Gue gak suka nunggu.

Cewek itu langsung menutup ponsel nya, ia kembali gugup. "Aduh gimana ya? Kalau gue keluar, gue belum siap. Kalau gue tetep disini, pasti Kak Langit marah sama gue."

Suara dering ponsel terdengar membuat Nayla langsung mengambil nya yang berada di atas kasur. Ia melotot ketika Langit menelpon nya.

Tanpa berpikir panjang, Nayla langsung mengangkat nya agar cowok itu tidak marah pada nya.

"Lo dimana? Cepet keluar!"

"Halo Kak? Gue masih di kamar, belum siap-siap. Kak Langit mending masuk aja ke rumah, dari pada nunggu diluar."

"Rumah lo sepi. Gue males ke dalem, cepet keluar. Gue tunggu 10 menit lagi harus udah temuin gue, depan gerbang."

Sebelum ingin menjawab lagi, sambungan itu terputus sepihak. Membuat Nayla harus menahan umpatan nya.

Tak ingin Langit menunggu lama, Nayla langsung mengganti baju nya dengan kaos putih lalu ia memakai cardigan biru tua, dan celana kain yang berwarna hijau toska.

Nayla memandang diri nya di kaca, terlihat sangat perfect walaupun ia hanya memakai bedak bayi dan lipbalm supaya tidak terlihat pucat. Rambut nya yang sebatas punggung ia biarkan.

Selepas itu ia memakai sepatu sneakers putih yang berbalut hitam disamping nya. Merasa sudah siap ia mengambil tas selempang nya, sebelum itu ia mengambil sesuatu di lemari.

Dengan segala yang sudah siap, Nayla turun. Di rumah nya yang besar itu tampak sepi karna Papah nya yang sibuk kerja sedangkan Bi Idah sedang pulang ke rumah nya untuk mengambil sesuatu.

Langkah demi langkah akhir nya Nayla sampai di depan gerbang nya yang hanya sebatas dada. Terlihat didepan gerbang, Langit yang membelakangi nya.

LANGIT & NAYLA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang