4. KEJADIAN KANTIN

18.5K 1.2K 20
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Bug

Bug

Mata Nayla membulat saat melihat Langit dengan tatapan tajam langsung memukul Zaki dengan membabi buta. Wildan yang melihat itu perlahan mundur, takut.

Sedangkan Safira menelan saliva ludah nya susah payah saat menatap Kakak kelas yang ia idam-idamkan berdiri sangat dekat, memukuli Zaki.

"Gue bilang jangan ganggu dia, brengsek!" sentak Langit lalu melayangkan satu bogeman lagi tepat di wajah Zaki.

Cowok itu berdiri dengan napas memburu, ia menatap Wildan yang wajah nya sudah pucat pasi. "Bawa temen lo!" kata Langit.

Wildan dengan cepat membantu Zaki yang sudah lemas. Baru saja tadi pagi luka nya di obati, tapi karna pikiran gila nya, ia mendapatkan bogeman lagi dari Langit.

Sebelum pergi Zaki menatap Langit dengan tatapan musuh. "Kalau lo ganggu dia lagi, lo akan berhadapan sama gue!." ucap Langit, serius.

Zaki tidak menjawab, ia hanya menahan emosi nya yang sudah menguap. Tidak ingin hal yang lain terjadi, Wildan segera membawa Zaki pergi dari sana.

Setelah kepergian Zaki, Langit membenarkan seragam nya yang acak-acakan setelah berkelahi. Setelah itu mendekat ke arah Nayla.

"Lo nggak di apa-apain kan sama dia?" tanya Langit pada Nayla.

"Nggak, Kak. Makasih udah nolongin." balas Nayla, takut.

Langit mengangguk, "lain kali hati-hati sama tuh cowok. Dia gila, dia bisa aja ngelakuin apa aja ke lo." pesan Langit.

Perkataan Langit membuat Nayla tambah gelisah. "I-iya Kak. Kita pamit duluan ke kelas ya, Kak. Makasih sekali lagi."

Langit hanya berdehem. Membuat kedua cewek itu tampak canggung lalu pergi meninggalkan Langit sendirian di lorong yang sepi itu.

Tanpa Langit sadari, kedua sudut bibir nya terangkat menatap punggung kecil yang sudah berjalan menjauh bersama teman nya.

•••

Di kantin yang sudah penuh oleh siswa-siswi kelaparan itu membuat Nayla dan ketiga teman nya sulit untuk mencari tempat duduk. Dan untung saja masih ada satu meja yang kosong membuat mereka dengan cepat duduk disana.

Tapi aneh nya banyak sekali tatapan yang menatap Nayla, Niara, Fia, dan Safira dengan tatapan tidak suka dan juga tidak percaya.

LANGIT & NAYLA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang