53. TITIK TERENDAH LANGIT

9K 524 48
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••


Di depan Ruangan kamar Jenazah, Genta sedang diurus untuk proses penguburan nanti nya. Sebelum dimandikan luka pisau di perut nya sudah di jahit oleh Dokter. Karna takut akan semakin bau, Dokter menyarankan untuk dimakamkan sekarang ini juga.

Dan kini semua berkumpul, tidak terlalu banyak. Hanya anggota inti Galston dan Alderious.

Seperti Langit, Nayla, Gathan, Erick, Ragas, Andra, Ezra, Wildan, Arief, Jhoni, dan Antok berada di sana menunggu Genta. Selain itu, pihak keluarga Genta tak ada sama sekali yang menjenguk nya kesini.

Genta adalah yatim piatu, maka dari itu dulu membawa Nayla ke Gudang dan mendekati nya hanya agar ia mendapatkan teman.

Dan salah satu nya agar tidak dibully karna dianggap pembawa sial, Genta harus mendekati Nayla.

Ternyata perbuatan nya salah. Ya Genta menyadari itu. Saat lulus SMP, Genta berniat untuk menjadi cowok yang tidak pengecut.

Ia berlatih bela diri agar tak ada yang membully nya lagi. Dan saat ia terkenal akan ahli bela diri nya di SMA Anggrek, Genta terpilih menjadi Ketua Galston selanjutnya.

Selepas menjadi ketua Galston, tak ada lagi yang menghina ataupun mengejek nya. Semua berubah total. Mulai dari saat ia memasuki fase SMA. Dan mengenal Nayla.

Sebagai seorang perempuan sendiri, Nayla duduk menunggu Genta yang sedang di kremasi. Karena tak ada keluarga, jenazah Genta akan dibawa ke Masjid terdekat sini.

Langit yang sedang berada di samping Nayla, menyentuh tangan nya. Membuat sang empu langsung menoleh, "pulang dulu. Baju lo penuh darah. Nanti kita balik lagi, terus langsung ke Masjid."

"Tapi—"

"Ayo." ajak Langit, ia berdiri dan mengulurkan tangan kanan nya untuk Nayla. Mau tak mau, Nayla tersenyum tipis dan langsung menerima uluran itu.

"Rick." panggil Langit, Erick menoleh. Dan dari raut wajah nya seperti bertanya 'kenapa'.

"Gue balik. Nanti kalau jenazah nya Genta udah ada di Masjid kabarin gue." ujar Langit pada Erick.

Erick mengangguk. Tidak hanya Erick, Langit berpamitan. Ia juga berpamitan pada yang berada disana. Setelah itu, Langit menarik tangan Nayla untuk mengikuti nya.

Walaupun diantara kedua Geng ini tak ada kata damai, untuk kali ini Galston lebih banyak diam.

Diam, sebagai tanda bahwa mereka anggota inti Galston menghargai ketua mereka yang sudah tak akan kembali di dunia lagi.

•••

"Kak Langit mau pulang juga?" tanya Nayla saat sampai di depan rumah nya pada Langit yang masih berada diatas motornya.

Cowok itu mengangguk, "gue bakalan balik lagi kalau lo udah siap buat ke pemakaman Genta."

"Kita gak ke Masjid dulu Kak?" tanya Nayla, heran. Sebab saat dirumah sakit cowok itu bilang mau mengajak nya untuk ke Masjid.

LANGIT & NAYLA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang