20. EMOSI YANG MEMBUNCAH

9.5K 599 7
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Seperti biasa, SMA Cempaka selalu mengadakan senam pagi setiap hari jumat, dari kelas sepuluh sampai kelas dua belas yang sekarang berada di lapangan. Namun tidak hanya cuma murid saja, disana juga ada guru-guru, satpam bahkan penjaga kantin juga mengikuti acara senam yang diadakan hari ini.

Walaupun banyak yang ikut acara tersebut, mereka pada tertib kecuali anak lelaki nya yang hanya duduk di bagian paling belakang. Alasan nya satu, panas.

Aneh bukan?

Padahal masih pukul tujuh pagi, bahkan matahari pun belum muncul dan menunjukkan cahaya nya.

Malahan yang murid perempuan nya saja pada semangat dan berdiri paling depan sedangkan yang cowok nya takut matahari. Jika cowok takut panas matahari, justru yang cewek ikut, namun hanya diam melihat yang lain senam dan Ada juga yang mengikuti gerakan senam di depan.

Tapi senam ini selain untuk bersenang-senang, mereka juga ingin ikut untuk kesehatan. Karna acara senam belum dimulai, banyak para murid ataupun guru-guru masih mengobrol dan sibuk sendiri-sendiri.

"Kapan mulai nya sih? Panas banget elah." Gerutu Niara, yang memang dia paling tidak suka jika panas-panas seperti ini.

"Bentar lagi, Ra." Jawab Nayla yang berdiri disamping Niara.

"Gak ada asupan cogan, gak semangat gue." celetuk Fia yang berdiri dibelakang Niara. Fia adalah aku.

"Iya nih, pacar gue kemana ya?" tanya Safira, berdiri dibelakang Nayla.

Niara mendengus sebal, ia memang kurang suka pada Gathan. Bukan karna ia menyukai nya namun ia kesal jika cowok itu bersikap seenak nya pada perempuan apalagi ini sahabat nya.

"Berduaan kali sama Selly di pojokan." ceplos Niara lalu Safira mendelik tajam ke arah nya.

"Sok tau lo." balas Safira, ketus.

"Ditto sanaan dong, entar kalau Kak Erick liat gue sama lo bisa-bisa cemburu dia." kata Fia membuat Ditto menatap nya geli.

"Sakit lo?" tanya Ditto pada Fia.

Ditto cowok paling bandel sekelas, omongan pedes suka bikin sakit hati, suka menjahili dan meledek siapapun sesuka nya bahkan Bu Susi jadi target nya kalau guru itu sudah mengajar di kelas X bahasa 1.

Fia membawa tangan nya ke dahi dan mengecek sendiri suhu tubuh nya, lalu ia menggeleng, "gue gak sakit. Gak panas juga suhu badan gue."

Cowok itu geleng-geleng tidak percaya, "mending gue kebelakang sana daripada deket sama cewek kayak lo, Fi." kata Ditto lalu pergi kebarisan anak cowok.

LANGIT & NAYLA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang