35. RIUHNYA KELAS XI IPS 2

6.9K 471 10
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••


Pagi ini wajah Nayla tampak berseri. Memikirkan bagaimana Langit memberhentikan motor nya di depan salah satu pedagang pinggir jalan dan memberi uang untuk anak kecil yang belum makan dekat lampu merah, membuat hati Nayla berdesir melihat nya.

Langit yang ia kira dulu, cowok arogan dan sangat jauh dari tipe nya ini entah kenapa membuat terus memikirkan cowok itu dari semalam.

Dari koridor cewek yang menguncir seluruh rambut nya ini tersentak saat tiba-tiba ada seseorang yang menepuk bahu nya.

Refleks Nayla memukul kepala orang yang sudah mengagetkan nya. "Anjir Nay, sakit bener tabokan lo." ringis cowok itu.

"Shaka?!" Nayla menatap Shaka yang memegangi kepala nya. "Salah sendiri ngagetin gue."

"Lagi lo jalan sambil senyum-senyum gak jelas. Serem tau muka lo." ejek Shaka membuat Nayla ingin memukul nya lagi, namun dengan cepat Shaka menghindar.

"Sekali nya masuk lo ngeselin banget tau gak?!" ujar Nayla, kesal.

Cowok itu hanya tersenyum menggoda, "lo gak kangen apa sama gue? Gue kan gak masuk tuh akhir-akhir ini." Shaka bertanya.

"Gak jelas." balas Nayla, jujur saja Nayla kangen Shaka nya yang dulu yang selalu ada untuk nya. Tapi entah kenapa, Shaka nya mendadak berubah.

Bukan Shaka nya yang dulu ia kenal.

"Emang lo kemana aja sih? Lo bolos?! Kasian tau orang tua lo biayain lo sekolah tapi anak nya malah gak tau diri. Jarang masuk." ujar Nayla, sarkas.

"Gue ada urusan Nay." jawab Shaka, 'urusan yang harus gue selesain secepatnya Nay.' lanjut Shaka dalam batin.

Wajah Nayla mendekat, "urusan apa sih?" tanya Nayla memincingkan mata nya.

"Cewek di bawah umur kayak lo gak boleh tau." ucapan Shaka membuat emosi Nayla naik seketika.

"Lo juga masih di bawah umur! Ngaca dong." balas Nayla. "Kesel gue lama-lama ngomong sama lo, bikin gue darah tinggi mulu."

Baru saja Nayla melangkahkan satu kaki nya, lengan nya dicekal oleh Shaka, "apa?!" Nayla berujar ketus. "Gak usah pegang-pegang." lanjutnya dengan menepis tangan Shaka dari lengan nya.

"Pulang sekolah jalan sama gue yuk Nay? Udah lama kita gak jalan bareng." ujar Shaka.

"Salah sendiri sok sibuk." jawab Nayla, ketus.

"Kan udah gue bilang Nay, gue ada urusan makanya jarang jalan sama lo." jawab Shaka, gusar.

"Jalan kemana?" tanya Nayla pada Shaka.

"Kemana aja asal berdua sama lo." Shaka berujar dengan mengedipkan sebelah mata nya, hal itu membuat Nayla bergidik ngeri.

Nayla berdecak, "gak usah gombal. Gue gak mau jalan sama lo kalau gak ada tujuan."

LANGIT & NAYLA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang