18. CEMBURU?

11.3K 630 21
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

"Asal lo tau Nay, lo doang yang baru gue ajak kesini, bahkan temen-temen gue pun gak ada yang tau tentang panti ini." ucap Langit memandang Nayla, dalam.

Seketika ucapan Langit pada nya kemarin tepat di depan rumah Nayla membuat nya bingung sekaligus aneh. Entah ada apa dengan dirinya sendiri, kalimat tersebut membuat nya takut. Bahkan dirinya masih ingat dengan jelas apa yang terjadi dulu. Kejadian yang membuat diri nya ingin menjauh dari seseorang yang mencolok.

Seperti Langit, ketua geng paling berpengaruh di Jalanan dan Sekolah manapun.

Di dalam kelas yang sepi, karna baru ia yang datang membuat nya bosan. Namun hanya berlaku sepuluh menit kata sepi itu berlaku, karna tiba-tiba ketiga sahabat nya datang secara bersamaan.

"Huh..huh capek gue.." kata Fia yang langsung duduk di samping Nayla.

"Gue kira tadi telat, ternyata masih kosong nih kelas." ucap Safira, kesal. "Nyesel gue ngebut tadi bawa mobil terus lari-larian." tambah nya.

"Kan gue bilang apa, jam lo tadi salah Sa." Sahut Niara yang duduk di depan Fia. "Capek gue ngikutin lo pada Lari."

Nayla menatap mereka dengan bingung, "kalian kenapa sih?"

"Dikejar orgil, Nay." Celetuk Fia.

"Hah?!" ucap Nayla, Niara dan Safira bersamaan, mereka terkejut mendengar jawaban Fia.

"Serius, Fi?!" tanya Nayla, tidak percaya.

Fia mengangguk, ia mengambil napas banyak-banyak lalu menghembuskan nya secara perlahan. Ia kembali berucap,

"Tadi kan gue di tinggal sama tuh adik gue yang laknat, nah gue lewat jalan yang biar cepet sampe. Eh tau nya ada orgil,"

Hening, namun setelah beberapa detik tawa Nayla, Niara dan Safira terdengar sangat nyaring. Membuat Fia mendengus kesal.

"Kesel banget gue, susah sih jadi orang cantik. Selalu dikejar. Coba aja Kak Erick yang ngejar gue, langsung gue berhenti di tempat." lirih Fia sambil membayangkan.

Niara menyambar wajah Fia, gemas. "Kak Erick terus, belum tentu dia mikirin lo." celetuk Niara.

"Bodo amat." balas Fia.

"Eum, nanti ada pelajaran olahraga ya?" tanya Nayla pada ketiga nya.

Mereka semua mengangguk kompak, "kenapa Nay? Lo gak ikut?" tanya Safira.

LANGIT & NAYLA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang