LANGIT & NAYLA [END]

29. HARI YANG MENEGANGKAN

•••

Bel pulang sekolah berbunyi, Nayla yang baru saja mengembalikan kunci UKS pada Vina kini berjalan dari lorong. Tadi nya Fia ingin menemani Nayla untuk menghampiri Vina, namun Nayla menolak karna adik Fia sudah datang untuk menjemput nya.

Nayla mengedarkan pandangan nya saat sekolah mulai sepi, memang itu tujuan nya agar tidak desak-desakan.

Buat apa juga ia cepat sampai di rumah, kalau yang menemani Nayla hanya kesepian saja?

Nayla menghembuskan napas nya, berusaha menguatkan dirinya sendiri. Namun tiba-tiba ada yang mendorong ia sampai menyentuh tembok dan memojokan nya.

Nayla yang terlonjak kaget, membulatkan mata nya saat Langit berada di depan nya sambil mengurung dengan kedua tangan yang bersimpuh di samping kepala Nayla.

"Kak?" tanya Nayla, ia sungguh terkejut melihat wajah Langit yang begitu dekat dengan wajah nya. Bahkan napas Langit bisa Nayla rasakan ketika menerpa wajah nya.

"Kenapa?" Langit bertanya dengan wajah santai nya.

"Kak Langit ngapain?" tanya Nayla menahan rasa takut nya ketika melihat seringai yang muncul di wajah Langit.

"Takut?" tanya Langit, "segitu aja takut." cibir Langit, namun posisi mereka tidak berubah menbuat Nayla was-was sendiri.

Nayla menahan napas nya, "Kak Langit mau apa? Jangan gini Kak, nanti Kak Selly liat."

"Gue gak ada hubungan apa-apa sama Selly." jawab Langit penuh penekanan.

"Tapi Kak Selly suka sama Kak Langit," cicit Nayla takut-takut.

Dalam hati Nayla, semoga saja Selly tidak melihat adegan ini. Karna kejadian apa yang Selly lakukan pada nya masih terasa membekas. Membuat Nayla harus waspada.

"Terus? Hak dia kan mau suka sama gue apa gak. Yang jelas gue sama dia cuman temen." ucap Langit, cewek dihadapan nya kali ini sukses membuat Langit tidak bisa mengalihkan tatapan nya.

"Kalau gitu jangan kayak gini, aku mau pulang. Kak Langit mau apa sih?" Nayla bertanya. Ia ingin segera lepas dari cowok dihadapan nya ini.

Senyum tipis Langit mengembang, "yakin mau tau mau gue apa?" tanya nya.

Dengan ragu, Nayla mengangguk. "Lo. Gue mau lo. Bisa lo kabulin?" tanya nya dengan tatapan lekat yang masih menatap Nayla.

"MENTANG-MENTANG SEKOLAH UDAH SEPI, MALAH MOJOK." teriak Andra yang sudah menaiki motor nya.

"SI BOS SEKARANG MAKIN AKTIF YA" sahut Ragas sambil cekikikan di atas motor nya.