26. KURANG NYAMAN

8.3K 557 9
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Mulut Nayla terbuka lebar mendengar ucapan Langit saat ia mengatakan bahwa makam yang berada di hadapan mereka kali ini, makam 'adik Langit'. Cewek itu masih bergeming, entah apa yang ada dipikiran nya, Nayla masih terus memperhatikan Langit lekat.

"Adek gue yang udah satu tahun lebih ninggalin gue sendiri." ucap Langit masih terus menatap makam Risa.

Nayla masih diam, ia hanya ingin mendengarkan apa yang ingin cowok itu ucapkan pada nya.

"G-Gue kacau Nay, gue..." Langit berhenti sejenak, ia menarik napas nya lalu menghembuskan nya.

Langit menoleh ke Nayla dan menatap nya, "lo tau kan rasanya gimana orang yang lo sayang, ninggalin lo tiba-tiba dan selama nya?" tanya Langit pada Nayla.

Perempuan itu mengangguk saja, Nayla dapat melihat secara jelas bahwa Langit sedang berusaha menahan tangis nya. Sampai-sampai mata nya memerah.

"Sakit Nay. Gue cuman punya dia, Risa yang selalu nemenin gue kalau Mama sama Papa gue gak ada dirumah. Risa adik gue satu-satu nya yang ngertiin gue, tapi hari dimana gue gak pernah berpikiran sama sekali bahwa dia ninggalin gue gitu aja. Gue berasa gagal jadi seorang Abang yang gak bisa jagain dia, gue gagal Nay." ucap Langit dengan suara serak.

Tangan Nayla dengan ragu mengulurkan dan menyentuh pundak Langit. Saat Nayla menepuk pundak nya dan tersenyum, Langit menoleh dengan mata memerah.

"Kak Langit gak gagal, itu udah takdir Kak. Aku yakin Risa udah tenang disana, yang harus Kak Langit lakukan adalah ikhlas dan mendoakan Risa." ujar Nayla lalu setetes air mata keluar.

Langit menatap Nayla dalam, dengan satu tarikan napas Langit mengangguk dan kembali menatap Makam Risa.

"Kamu baik-baik disana ya, Ris. Abang bakalan jaga Mama sesuai pinta kamu saat itu."

Setelah mengucapkan itu Langit menutup mata nya dan langsung diikuti oleh Nayla, mereka berdoa.

Berdoa untuk Risa yang sudah meninggalkan bumi untuk selama nya. Hampir beberapa menit, Nayla sudah membuka mata nya dan tidak lama Langit mengikuti nya.

Langit berdiri dan langsung diikutu oleh Nayla. Cowok itu mengusap nisan Risa dengan lembut. "Abang sayang kamu, Risa."

Setelah mengucapkan itu Langit berjalan duluan, hal itu Nayla langsung berujar demikian, "kamu gak usah khawatir. Abang kamu biar aku yang jaga, Risa. Yang tenang disana." ucap nya.

Nayla yang melihat Langit sudah berjalan duluan langsung menyusul nya dengan langkah cepat. Ia juga cukup hati-hati karna banyak Makam yang baru yang akan Nayla lewati.

LANGIT & NAYLA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang