8. KUIS DADAKAN

13.9K 874 13
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

"Tante, Nayla pulang sekarang aja ya." pamit Nayla pada Desi-Mama nya Shaka.

"Nggak mau tunggu Papa nya Shaka dulu?" tanya Desi.

"Nggak deh, Tan. Takut Papah nya Nayla udah pulang ke rumah lebih cepet." jawab Nayla, sopan.

Desi tersenyum, "ya udah, Shaka tolong kamu anterin Nayla pulang." pinta Desi.

Shaka yang sedang duduk di Sofa sambil nyemil menoleh, "yuk gue anterin."

Shaka berdiri lalu menenteng jaket ke pundak nya, "gue tunggu di luar, Nay." ucap Shaka pada Nayla. Setelah itu Shaka berjalan duluan ke luar.

Nayla mengangguk, "Tante, Nayla pulang dulu ya. Titip salam buat Om Gunawan dari Nayla."

"Iya nanti Tante bilang ke Papa nya Shaka. Kamu hati-hati di jalan ya. Sering-sering mampir juga ke sini, biar Tante nggak kesepian." ucap Desi mengusap puncak kepala Nayla, lembut.

"Emang Tante nggak bosen liat Nayla terus?" tanya Nayla dengan tersenyum.

"Ya nggak lah. Tante malah bosen liat Shaka terus. Kerjaan nya main game terus tapi nilai bagus melulu. Heran Tante sama dia." curhat Desi pada Nayla.

Nayla terkekeh, "berarti Shaka emang pinter, Tan. Tapi bisa juga dia nyontek." ucap nya dengan kekehan.

"Bisa jadi itu." balas Desi dengan tertawa kecil.

"NAY GUE TINGGAL NIH." teriak Shaka dari luar.

"IYA SABAR." balas Nayla tak kalah lantang.

Nayla menatap Desi, "Nayla keluar ya Tan, Shaka nya bawel."

"Tante anter kamu sampe depan."

"Nggak usah, Tan. Udara malem nggak bagus buat kesehatan. Kan Shaka juga udah anterin Nayla." tolak Nayla, halus.

Desi akhirnya mengalah, "ya udah hati-hati ya. Kalau udah sampe rumah kabarin Tante." pesan Desi.

Cewek itu mengangguk, "Siap Tante." jawab nya serayak berhormat. "Nayla keluar ya, Tan." pamit nya sekali lagi.

Desi mengangguk.

Nayla berjalan keluar dan langsung melihat Shaka memakai hodie hitam yang sedang bermain ponsel nya di atas motor vespa nya.

"Dor!"

Shaka menatap Nayla dengan tatapan biasa, "udah?"

"Kok lo nggak kaget sih?!" dumel Nayla, kesal.

"Emang nggak. Gue harus pura-pura gitu?"

"Tau ah. Anterin gue pulang." ucap Nayla, ketus.

"Nih." Shaka menyodorkan jaket kulit nya pada Nay.

LANGIT & NAYLA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang