19. ABSURD DAY

10.8K 652 5
                                        

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

"Ikut gue!"


Melihat Nayla ditarik tangan nya oleh Langit membuat Shaka kesal. ia mencoba ingin menyusul namun tatapan Nayla seperti tidak ingin Shaka ikut dalam permasalahan ini, walaupun Nayla tidak tau apa kesalahan nya sampai-sampai raut wajah Langit terlihat emosi.

Sedangkan Nayla sudah berusaha memberontak dan bertanya-tanya pada Langit, namun Langit hanya diam tidak menjawab.

Sesampai di lorong paling pojok dan sepi, Langit berhenti.

Tangan Nayla mulai berkeringat saat merasa Langit menatap nya sangat tajam.

Tidak ada tanda-tanda cowok itu berbicara membuat Nayla mendongak dan langsung berpapasan dengan mimik mata beriris hitam.

"Kak?"

"Gue gak suka liat lo sama si brengsek." ungkap Langit membuat Nayla menatap nya heran.

"Shaka? Emang kenapa-"

"Gue bilang gak suka ya gak suka." ceplos Langit penuh penenkanan.

"Iya tau, tapi kenapa?" tanya Nayla berusaha sabar menghadapi cowok keras kepala di depan nya ini.

Cowok itu bungkam. Namun detik berikutnya ia berucap, "pokok nya lo jangan deket sama Sha-dia."

Nayla mendengus sebal, "alasan nya apa? Gak mungkin Kak Langit bilang kayak gitu tanpa ada alasan. Lagian juga Kak Langit gak berhak ngatur, ini hidup aku. Asal Kak Langit tau, gue lebih dulu kenal Shaka dari pada kenal Kak Langit."

Setelah mengucapkan itu Nayla langsung pergi, punggung kecil itu terus berjalan tanpa mau menoleh ke belakang.

Langit yang terus menatap punggung itu mengusap wajah nya kasar dan menghela napas berat.

"Gue cuman gak mau lo kenapa-napa, Nay." lirih Langit.

•••

Nayla menjatuhkan bokong nya di kursi nya. Ia menatap seisi kelas yang masih kosong, mungkin karna memang jadwal olahraga belum selesai dan Nayla malah ada di kelas.

Tidak habis pikir dengan ucapan yang terlontar dari mulut Langit, membuat Nayla menjadi penasaran sangat. Jika dirinya tidak dapat jawaban dari Langit, mungkin ia bisa bertanya pada Shaka nanti.

Nayla menguap, lalu menaruh kepala nya di atas meja. Ia melipat tangan nya sebagai bantal untuk kepala nya. Sebelum ia tertidur, ia melihat jam di dinding dekat dengan foto presiden.

Masih ada lima belas menit, jam olahraga berakhir dan digantikan dengan jam istirahat.

Hampir sepuluh menit Nayla baru tertidur, tiba -tiba ia terusik dan akhirnya ia bangun akibat suara Niara yang membangunkan nya. Ia membuka mata nya perlahan lalu memperjelas nya.

LANGIT & NAYLA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang