44. MULAI MENJAUH

7.1K 454 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



•••

"Bapak tanya sekali lagi kamu kan biang nya dan memaksa temen-temen kamu buat ikutan bolos?" tanya Pak Broto bertanya pada Langit.

"Iya saya Pak." ucap Langit, yakin.

Beberapa teman-teman nya menoleh dan menatap Langit penuh pertanyaan. Cowok itu berbohong demi teman-teman nya. Padahal tidak ada yang memaksa Gathan, Ragas, Andra ataupun Ezra. Keempat cowok itu justru mau dengan sendirinya.

Perasaan keempat teman nya merasa sangat bersalah pada Langit. Cowok itu justru tenang-tenang saja saat keempat teman nya menatap Langit dengan rasa bersalah.

Langit menatap keempat teman nya bergantian dengan tatapan ia tak apa-apa berkata seperti itu demi temannya.

Bukankah tugas ketua seperti itu? Melindungi anggota ataupun teman-teman nya?

"Kalian semua berdiri di depan tiang bendera." ujar Pak Broto. Lalu ia menunjuk Langit, "dan kamu setelah berdiri di depan tiang bendera, lari lima puluh keliling."

•••

Di bawah sinar matahari yang sedang terik-terik nya kelima cowok dengan baju seragam yang berantakan itu berada tepat di depan tiang bendera dengan posisi tangan kanan dan wajah yang mendongak ke bendera, yang sedang berkibar akibat angin.

Raut wajah tertekuk mereka tampilkan karena sudah hampir setengah jam mereka berada disana.

Bagi mereka tidak masalah, namun karna matahari sedang terik-terik nya membuat kelima cowok itu harus menahan rasa haus yang hinggap ditenggorokan nya.

"Sumpah Bos gue ngerasa bersalah sama lo. Ngapain juga lo harus bohong? Coba lo gak bohong, pasti kita ikutan lari abis hukuman ini selesai." kata Ragas, kesal pada Langit yang menutupi semua nya.

"Tau lo, harusnya kita yang kena hukuman itu. Kan kita bolos bareng-bareng." timpal Gathan.

"Bener tuh, padahal gak ada yang paksa kita buat ikut bolos sama lo, Bos. Kenapa lo malah ngomong lain?" tanya Andra, heran.

"Rasa bersalah gue makin gede sama lo Bos. Waktu itu lo bantuin ngomong sama emak gue soal gue di skors. Coba kalau lo gak ngomong bakalan diusir gue dari rumah." balas Ezra, tak enak hati. "Gue banyak utang Budi sama lo Bos."

"Gak usah ngerasa bersalah gitu. Gue lakuin ini ikhlas buat lo semua. Bukan nya tugas ketua gitu? Ngelindungin temen sama anggota nya?"

LANGIT & NAYLA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang