14. LANGIT-NAYLA-SHAKA

11K 765 24
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

"Cukup lo jadi diri lo sendiri, jangan dengerin kata orang. Ini hidup lo, dan yang berhak ngatur itu diri lo sendiri."- Langit Putra Alghifarry.








"Hai Nay." sapa Zaki dengan senyum manis nya. Namun membuat Nayla was-was di tempat nya.

"Gede juga, hasil karya mantan ya Nay?" tanya Zaki melirik tubuh Nayla, "di bayar berapa emang nya?" lanjut Zaki.

Di koridor yang sepi, tangan Nayla terkepal erat. Dada nya naik turun menandakan bahwa ia sangat emosi atas apa yang di ucapkan Zaki pada nya. Namun sebelum membalas tiba-tiba ada yang merangkul nya dengan posesif.

Murid itu Langit. Dengan wajah tegas dan gaya angkuh nya ia merangkul Nayla, seolah-olah Nayla sudah menjadi milik nya.

"Berani lo deketin Nayla? Gak kapok wajah lo gue bogem?" tanya Langit.

"Lo siapa berani ngatur gue? Seterah gue dong mau deketin Nayla." balas Zaki, menantang.

Langit tidak menjawab, percuma saja meladeni Zaki. Tidak akan ada habis nya. ia melirik wajah Nayla yang sudah berkeringat. Tanpa banyak kata Langit berjalan pergi menjauh, dengan tangan yang masih merangkul Nayla.

"Woi Bangsat mau bawa kemana Nayla lo?!"

"Anak haram kayak lo gak pantes dapetin cewek secantik Nayla." ucapan Zaki membuat Langit berhenti.

Nayla yang sadar akan kediaman Langit, mendongak menatap Langit yang mengeraskan rahang nya. Terbukti Langit benar-benar tersinggung atas apa yang di ucapkan Zaki pada nya.

"Kak? Plis Jangan berantem..." cicit Nayla, takut.

Sungguh Nayla mengalami trauma di masa lalu nya ketika melihat orang bertengkar ia akan mematung menyaksikan itu. Dan lebih parah nya ia bisa pingsan.

Sebuah keberuntungan waktu itu Nayla tidak pingsan.

Cowok itu menoleh ke arah Nayla. Melihat tatapan memohon dari cewek di samping nya membuat Langit luluh. Seperti ada sesuatu di diri Nayla yang sangat Langit kenali, sosok yang mungkin Langit rindukan.

Langit menghela napas gusar, ia kembali melangkahkan kaki nya. Tidak peduli dengan Zaki yang terus meneriaki nya. Demi Nayla yang ada di samping nya ia akan rela untuk menahan emosi nya.

Sesampai di ujung koridor, Langit melepaskan rangkulan nya, lalu menatap Nayla yang menunduk.

Cowok itu memegang kedua bahu Nayla, "liat gue."

Dengan satu tarikan Napas Nayla menghadap Langit dengan ragu-ragu.

Walau tinggi mereka tidak cukup jauh, Nayla bisa melihat sorotan mata Langit yang serius dan tajam.

"Gak usah lo dengerin kata si bangsat tadi. Yang harus lo dengerin kata gue," ucap Langit berhenti sejenak, " Nay lo pantes di sukai, bukan karna sesuatu yang ada di diri lo jadi.."

LANGIT & NAYLA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang