SPOILER ISI NOVEL + INFO PO

1.9K 33 0
                                    

Happy Reading!

[WARNING! PART INI BELUM PERNAH DIPUBLISH DAN HANYA ADA DI NOVEL]

•••

Tepat sekali ketika Langit hendak ke halaman belakang untuk merokok, Cowok itu melihat Nayla yang berjalan ke Ruang guru sendirian sambil membawa beberapa buku yang Langit pikir buku itu punya guru yang hendak Nayla kembalikan.

Tanpa mengulur-ulur waktu lagi, Langit langsung berjalan menghampiri Nayla kesana. Langit berlari, dan akhirnya cowok itu sudah berada disamping Nayla. Tindakan Langit jelas membuat Nayla terkejut karena cowok itu tiba-tiba berada disampingnya.

“Segitu takutnya lo sama gue?” tanya Langit tersinggung ketika melihat Nayla berusaha menggeser—menjauh darinya

Nayla yang tadinya menunduk langsung menatap kedua mata tajam Langit yang sedang menatapnya juga. “B-bukan—Ehmm, Maaf Kak gue harus ke ruang guru. Permisi.” Katanya berusaha menghindar lagi dari Langit.

“Tunggu dulu. Gue masih mau ngomong sama lo.” Kata Lamgit, menghadang Nayla untuk pergi.

“Mau ngomong apa?” tanya Nayla pada Langit.

“Gue udah dapet nomor lo dari temen lo.” Nayla langsung menoleh ketika mendengar cowok itu sudah mendapatkan nomornya.

“Safira?” Nayla mencoba memastikan jika teman yang dimaksud Langit adalah Safira—teman nya

Cowok yang tidak memakai dasi nya mengangguk, “Temen lo lagi deket sama Gathan. Lo gak mau juga?” tanyanya.

“Mau apa?”

“Deket sama gue.” Ucapan yang baru saja Langit katakan membuatnya terdiam. Bingung merespon nya seperti apa.

Langit melirik Nayla, lalu mengeluarkan ponselnya. Suara dering handphone yang berada di saku rok Nayla berbunyi. Setelah memastikan jika nomor itu benar milik Nayla, Langit langsung mematikan sambungan nya.

“Gue ngetes doang, gue kira temen lo ngeboongin gue juga kayak lo yang bilang gak punya hp.” Mendengar itu membuat Nayla malu telah membohongi Langit dengan alasan yang tidak masuk akal.

Melihat Nayla yang bergerak tidak nyaman, Langit berdehem. “Nanti simpen nomor gue.” Katanya pada Nayla yang tidak berani menatapnya. “Lo udah tau kan nama gue?” Tanya nya pada Nayla dan cewek itu mengangguk. Fyi, Nayla tau nama Langit dari Safira yang memberi tau nya setelah kejadian Kantin saat itu yang membantunya dari Zaki. Siapa yang tidak mengenal Langit? Ketua geng Alderious?

Perempuan bercardigan biru muda itu mengangguk. “Iya, Kak.”

Langit tersenyum ketika sudah mendapatkan jawaban yang ingin ia dengar. “Gue mau chat lo entar malem. Jangan lupa bales.” Suara berat dari Langit membuat Nayla takut. Cewek itu hanya mengangguk saja agar segera pergi dari hadapan Langit.

“Kalau lo butuh bantuan gue, jangan sungkan buat langsung telfon gue. Lo denger kan?” tanya Langit membuat Nayla mengangguk cepat. Setelah mengatakan itu, Langit langsung pergi—berlari menuju tujuan awal nya tadi. Merokok dihalaman belakang.

•••

Sesuai dugaan, Nayla benar-benar berada di dekat perpustakaan. Cewek itu sepertinya baru selesai membaca dan akan segera kembali ke kelas. Langit mempercepat langkahnya agar sampai dihadapan Nayla. Berbanding terbalik dengan Langit yang merasa semangat untuk bertemu dengan Nayla, justru cewek itu malah hendak memalingkan wajah dan bertindak seolah tidak saling mengenal.

“Lo ngehindarin gue?” Ujar Langit saat menahan tangan Nayla yang hendak kabur.

Nayla menggigit bibir bawahnya—mencoba mencari alasan lain. “Gak kok kak, gue buru-buru soalnya.” Jawabnya.

Langit menatapnya lalu melepaskan tangan nya yang menahan Nayla. “Gue chat kenapa gak dibales?” Tanya nya langsung pada Nayla.

Deg!

Kini Nayla harus mencari alasan yang masuk akal. Otak nya mulai berpikir keras menemukan jawaban yang akan ia berikan pada Langit.

“Itu… apa ya… emm gue semalem gak pegang hp kak. Jadi gak tau kalau lo ngechat.” Itulah jawaban yang ia berikan pada Langit. Walau ragu dianggap bohong, Nayla tetap menjawab seperti itu.

Diam nya Langit membuat jantung Nayla berdetak lebih cepat. Bahkan untuk menatapnya, Nayla tidak berani.

“Oke, tar gue chat lagi. Alasan lo tadi gue terima karena chat gue centang satu. Gue harap chat gue kali ini lo bales.” Balas Langit.

Nayla mengangguk, “Gue bales nanti.”

Sebelum pergi, Langit kembali mengatakan, “Kalau lo risih sama gue bilang, biar gue tau batasan nya dan gak ngedeketin lo lagi.” Katanya pada Nayla yang membuat Nayla terdiam bisu.

•••

Gimana? gimana?

Penasaran gak sama part selanjutnya?yang kalian baca diatas itu potongan salah satu part yang bakalan ada di novel.

Alasan aku aktif lagi di lapak ini karna mau kasih tau ke kalian kalau Novel Langit dan Nayla bakalan terbit.

Ini Info PO kapan dan tanggal berapa nya yaa...

Ini Info PO kapan dan tanggal berapa nya yaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yang masih bingung cara pesan nya bisa langsung chat ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yang masih bingung cara pesan nya bisa langsung chat ya. di nomor itu atau lewat dm @winellsbttra.

LANGIT & NAYLA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang