Part 28

241 29 18
                                    

"Senang bertemu denganmu."

Dia menjabat tangan pria tampan di depannya dengan mengulas senyuman tulus.

Dua minggu yang lalu, Ami sempat menawarkan ide yang dirasa kurang tepat untuknya, tetapi karena sebab sesuatu, Angela pun menerima tawaran itu. Menjalani kencan buta dengan pria yang dikenalkan sahabatnya itu.

Neon, panggilan pria itu.

Seorang teman dekat sekaligus kerabat dekat dari Ami. Pria keturunan Korea yang lahir di Busan dan kini menetap di Seoul karena pekerjaan.

Setelah berhubungan lewat HP seminggu lalu, Angela dan Neon sepakat untuk bertemu agar bisa saling mengenal dan memahami perasaan satu sama lainnya.

Tak menampik bahwa ini hanyalah pelarian Angela semata. Iya, dia memang sengaja ingin melupakan asa yang pernah dibangun untuk Taehyung. Setelah hari itu.

Meski baru pertama bertemu, tetapi tak ada canggung di antara mereka. Mungkin karena Neon mampu mengimbangi sikap dan sifat Angela. Sehingga membuat wanita itu nyaman berada di sisinya.

Jarak umur mereka juga tidak jauh berbeda. Neon berusia satu tahun lebih tua darinya. Pria itu pun tak segan memberi lelucon saat Angela mulai kehabisan kata-kata.

"Bagaimana dengan pekerjaanmu, Neon?" Angela menatap penuh arti.

Neon tersenyum sambil menyesap kopi latte dan meletakkannya perlahan. "Eumm." Bibirnya berkerucut lucu dengan mengusap dagu halusnya. "Sebenarnya aku tidak menyukai pekerjaan itu."

"Kenapa?"

"Karena ....."

"Karena apa?" Angela sedikit penasaran.

"Karena tidak ada kamu di sana."

"Aishh." Angela memajukan bibir dengan memicingkan mata gemas ke arah Neon. Sontak pria itu tertawa dibuatnya.

Jauh dari lubuk hati yang terdalam. Angela tak mampu membendung rasa kecewa pada dirinya yang tak bisa mengontrol emosi malam itu. Hingga saat ini, ia selalu menggerutuki kebodohan yang pernah dilakukan bersama Taehyung.

Menghabiskan separuh malam bersama pria itu. Mencintai seseorang yang dicintai oleh sahabatnya, Xia.

Ini salah, Angela memang salah.

Dirinya tak benar-benar bahagia dari dalam hati. Dalam senyum ia menangis dan bicara penuh kepalsuan.

Iya, Angela harus mampu membohongi siapa pun tentang keresahan dan kegundahan hatinya saat ini. Siapa pun, tak terkecuali Neon yang terus menatap curiga.

"Kau baik, Angel?" Wanita itu tersenyum mengangguk.

***

Malam yang selalu dinantikan oleh pasangan yang baru meresmikan hubungan dalam 7 minggu. Usia baru seumur jagung. Manis dan legit penuh dengan bunga-bunga kebahagian.

Sepasang kaki melangkah tanpa ragu mendaki tundakan yang cukup tinggi. Satu  tangan berada dalam satu sedangkan tangan lainnya terayun menenteng bag paper putih. Wajahnya juga memancar kebahagian tak terkira.

Tepat ketika berada di depan bilik yang di cat putih, Taehyung mulai mengetuk pintu di sana. Tak lama seorang wanita cantik muncul dengan sambutan hangat.

"Sudah datang, ayo masuk." Menarik Taehyung ke dalam. Pria itu kemudian duduk di sofa kesayangan Angela dan Xia.

"Mau minum teh?" Taehyung menggeleng. Namun, matanya seolah sedang mencari keberadaan seseorang. Xia menghela napas dalam. "Angela sedang pergi."

Zero O'clock Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang