Part 52

172 19 8
                                    

Mungkinkah dia Neon?

"Arghh, tidak mungkin, dia, kan sedang berada di Jepang untuk menyelesaikan tugas kuliah akhir tahun ini. Bagaimana mungkin, Neon kembali tanpa memberi kabar."

Suasana di luar masih kacau, karena ini adalah jam kerja, jadi tak banyak orang menyaksikan keributan yang terjadi. Petugas keamanan pun tak kunjung datang meski Angela sudah menghubungi mereka sejak para preman meneriakinya dua puluh menit yang lalu.

Seorang Angela yang bisa di bilang sedikit bodoh atau terlalu naif untuk berprasangka bahwa kejadian seperti ini mungkin karena ulah seseorang. Namun, nyatanya sampai di integrasi polisi pun, dia masih mengatakan bahwa preman itu hanya orang-orang yang tidak punya kerjaan. Sedang di luar sana, nampak seorang pria tengah menyeka bibir yang berdarah.

Terdengar embusan napas berat dari Angela. Lalu dia duduk di samping Sang pria. "Kau ...."

Senyum mengembang justru tergambar dari wajah pria tersebut. Ia hanya mengangguk seolah mengatakan baik-baik saja. Tak lupa jemarinya mengusap surai hitam Angela yang nampak sedikit khawatir pada keadaannya.

"Bagiamana kau bisa datang dan siapa yang menjamin kau keluar dari penjara?"

"Seseorang," jawabnya singkat. Angela menatap penasaran. "Aku berhutang dan dia pun berhutang. Jadi, ada timbal balik saling membayar jasa masing-masing."

"Maksudnya?" Angela terkecoh.

Dia, Taehyung kembali tersenyum. "Sudah jangan dipikirkan. Daripada memikirkan hal yang tidak penting, lebih baik kau memikirkan bagaimana cara membalas jasaku hari ini."

Astaga, apa dia bercanda.

"Sebelum malam menjemput, kau harus sudah bersiap dan juga anakku Hyunbi," katanya dengan sangat santai.

Wanita itu tak bergeming, ia hanya mengerjapkan mata menatap pria itu pergi begitu saja. Meninggalkannya yang baru ingin mengusap obat merah dan membalut luka di wajah.

***

Ada beberapa hal mengapa Taehyung dilepaskan oleh Jimmy hari ini.

Satu : Jimmy merasa tak puas melihat penderitaan Taehyung sebab pria itu, nyatanya tak terlihat menderita sedikit pun.

Dua : Dendam yang terpatri bukan untuk pria itu, tapi untuk ayah Taehyung dan sangat bodoh, jika Jimmy hanya membalas dendam pada anaknya.

Tiga : Mungkin atau bisa jadi, Jimmylah yang merasa menderita karena kesedihan yang di alami Angela. Itu wajar sebab jauh dari lubuk hatinya, nama Angela masih berbingkai dalam kalbu.

Empat : Pernyataan dan usulan  Taehyung baru-baru ini, membuat dirinya mengurungkan niat untuk memenjarakan pria itu lebih lama.

Sama-sama mengalami masa sulit sejak kecil, dua pria tampan tengah saling menatap sengit di kedai kopi yang terletak di pusat kota Seoul. Bedanya, Jimmy dibesarkan tanpa ayah, sedangkan Taehyung sendiri didampingi lengkap kedua orang tua. Meski begitu, sulit bagi Taehyung untuk menentukan mana yang akan ia pilih karena Ryui, sang ayah selalu menentukan pilihan tanpa persetujuannya.

Menyedihkan bukan.

Jimmy menyibakkan rambut ke belakang sambil sesekali terkekeh sengit menatap pria di depannya. Menyebalkan memang, Taehyung nampak sangat santai seolah tak ada beban yang menganggu, padahal pria itu tahu, seseorang baru saja merebut tahta kekuasaannya.

Persetan, Taehyung tak merasa khawatir dengan harta yang dicuri oleh Mina minggu lalu, dia justru lebih khawatir pada keadaan keluarganya yang sedikit kacau karena ulah wanita itu.

Zero O'clock Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang