Part 12

229 24 7
                                    


Rada anu, Kk. 🌚
Belum sampai ke onoh, Kok. Cuma si Tae agak nakal dikit. 🔞

Cuss, baca aja.🍿🥤

.
.
.
.

Penat menyerang pikiran Xia. Ia terbelenggu akan perasaan yang sulit diungkapkan. Dalam jiwa yang penuh emosi, wanita itu meringkuk di atas karpet coklat bermotif polkadot. Menenggelamkan wajah untuk merenungi masalah.

Masih soal hati dan perasaan yang terbagi. Di sisi lain, ia sangat amat membutuhkan Jimmy, tetapi sebaliknya,  Xia butuh Taehyung untuk suatu tujuan.

Tak bisa dipungkiri, penyebab kegundahannya adalah tentang cerita dan kisah kehidupannya kelak. Akan sampai mana Tuhan menghentikan langkah berpijak.

Ia beranjak melangkah menuju ranjang. Merebahkan tubuh lelah di sana. Dua iris hitam memandangi atap. Terbesit suatu pikiran aneh kala itu.

Apakah aku mampu?

Tak lama terdengar suara ketukan pintu dari luar kamar. Ia bisa menebak pasti itu suara Angela. Si wanita manja yang kini menetap di rumahnya.

"Xia, boleh aku masuk?"

"Eum," jawabnya malas.

Pintu berderit dan muncullah wanita cantik berambut sebahu dari balik pintu. Angela tersenyum dan lekas bergegas menuju ke arahnya. Bersikap manja dengan mengerucutkan bibir dan memeluk tubuhnya.

"Tumben, kamu bangun terlambat, Xia. Apakah sedang tidak enak badan?" Membelai rambut Xia.

"Aku hanya sedang malas untuk beranjak dari ranjang," sahutnya tanpa menoleh ke arah Angela.

Masih dalam posisi membelakangi Angela, Xia terlihat mengembuskan napas sengal.

"Angel?" lirih Xia sambil memutar badan menghadap si empunya nama. "Bagaimana bentuk cinta sebenarnya?"

Angela mengernyitkan dahi, menatap bingung ke arahnya. Bahkan wanita itu, juga menempelkan tangan di kening Xia.

"Tidak panas," ucapnya memeriksa kondisi Xia sebab perkataannya barusan sedikit aneh untuk Angela. "Kau sehat, 'kan?"

Xia menggeleng. Padahal pertanyaan ini cukup serius untuknya, tetapi Angela justru berbeda menanggapinya.

"Aku serius, ANGELA," ucap Xia menekankan suara.

Angela terkekeh. "Aku tahu." Memiringkan tubuh menghadap ke Xia sepenuhnya. "Entah bagaimana harus menjelaskan tentang arti cinta sebenarnya. Yang pasti akan ada perasaan berbeda saat kau bertemu dengan orang yang kau cintai," ungkapnya.

"Seperti apa?" tanya Xia serius.

Angela segera beranjak duduk. Ia menghela napas dalam, lalu melirik ke arah sahabatnya dan tersenyum.

"Seperti perasaanku padanya. Terlalu sulit untuk digambarkan, hanya ...." Angela menjeda ucapan, sontak membuat Xia beranjak bangun karena penasaran.

"Apa?"

Angela terkekeh. Ia pun tak tahu bagaimana harus menjelaskannya. meski telah berpengalaman soal pacaran, tetapi jujur ia baru mengetahui tentang cinta akhir-akhir ini.

Tentang perasaannya ke para mantan terdahulu, mungkin bisa diartikan hanya sebuah perasaan kagum dan ingin memiliki sosok seperti itu. Beda dengan perasaan kepada Taehyung saat ini.

Ada rasa yang mendalam dari dasar hati. Bukan perasaan takut kehilangan, tetapi justru sebaliknya.

"Kau akan mengetahui nanti, Xia." Menoleh dan merangkul lengan Xia, juga menyandarkan kepala di pundak itu. "Rasa itu akan muncul sendirinya."

Zero O'clock Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang