Tumpukan berkas selalu menjadi pemandangan menyebalkan, memuakkan dan pasti akan menyita waktu bermain game online yang dijalani Taehyung akhir-akhir ini.Menjadi rutinitas pula, pemandangan yang tidak seharusnya ditampilkan di depannya. Raut wajah kesal dari wanita yang berstatus sebagai kekasihnya. Dengan bersungut-sungut, Mina berjalan menghampiri bahkan tidak pernah sekalipun mengetuk pintu ketika masuk ke ruangan itu.
Semenjak hubungan itu terjalin, wanita yang selalu berpakaian seksi itu menjadi pengawal pribadinya. Mengapa? Sebab di manapun Taehyung berada pasti ada Mina di sana.
Juga, kadar kepercayaan diri kekasihnya kian melambung kala Taehyung meresmikan hubungan di depan publik dua bulan lalu dan itu semua atas permintaan wanita itu.
"Yak, kembalikan ponselku," pinta Taehyung dengan nada 'tak suka saat Mina tiba-tiba merebut ponsel dari genggaman.
Mina 'tak menggubris. Ia melengos mengalihkan pandangan ke arah lain. Tentu itu membuat Taehyung sedikit kesal. Pria itu menyerah dan membanting tubuh kasar kembali duduk di kursi kebesaran.
Sudah kesekian kali dan bahkan 'tak terhitung lagi, Mina bersikap berusaha mendominasi hubungan bahkan mengekang segala kehidupan kekasihnya. Sedangkan Taehyung sendiri adalah tipe pria yang tidak suka diatur. Ia lebih menyukai kebebasan.
"Mau sampai kapan kau mengabaikanku, Tae?"
"Presdir." Taehyung membenarkan. "Kau lupa kita sedang berada di kantor, Nona Mina," ucapnya dengan penuh wibawa.
Mina mendengkus. Matanya melirik sekilas terlihat tajam. Meski Kemudian diganti dengan sorot sayu, menunduk.
"Aku ini kekasihmu," jelasnya menjadi alasan tiap kali ia melakukan pelanggaran di kantor."Apa hubungannya? Kau bekerja bukan untukku, tetapi untuk kantor ini, 'kan?" tegasnya menekankan perihal sikap profesional dalam bekerja.
"Tapi, Tae...."
"Presdir Kim." Taehyung melirik. "Kau lupa, ya?" Protesnya.
"Apa ak---,"
"Jangan membantah!" Taehyung memotong ucapan Mina segera. "Jika tidak ada hal penting, mohon untuk meninggalkan ruangan ini, Nona."
Kekesalan selalu memuncak. Wanita itu terlihat membulatkan mata 'tak suka. Rahangnya mengeras dengan tangan mengepal kuat.
***
"Jadi, sampai mana kau akan terus menghindar?" Angela menoleh terkejut. Manik hitamnya menatap tajam pria yang tiba-tiba berdiri dihadapan. "Gadis manis kau sedang apa?" tanya Taehyung pada Hyunbi sembari berjongkok mengimbangi si kecil yang berdiri beralaskan rumput hijau.
"Jujur, Paman takut pada wanita itu." Melirik Angela yang melengos. "Untung kau tidak di makan."
Apa? batin Angela sembari membuka sedikit mulutnya kaget.
Taehyung tersenyum menunduk. Menyenangkan juga menggoda wanita yang hanya sedikit memiliki wajah orang Asia.
Angela masih bertahan pada sikap arogan, seakan mampu menahan gejolak rasa yang membuncah. Tidak ada niat untuk berinteraksi ataupun sekedar melirik paras tampan itu. Namun, dua detik kemudian atensinya mulai tercuri kala ayah biologis Hyunbi mengulas senyuman, menampakkan senyum kotak mengundang rindu.
Alur cerita yang sulit ditebak. Entah sejak kapan, pria itu nampak akrab dengan sang buah hati. Kini yang terlihat justru hal yang membuatnya terenyuh. Ayah dan anak itu bermain tanpa menghiraukan keberadaannya.
Tidak ingin memusingkan apa yang membuat kedua orang itu nampak dekat, Angela dengan tenang meninggalkan mereka. Ia menuju kursi tidak jauh dari sana. Duduk dengan kaki bersilang enggan menatap ke depan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Zero O'clock
Fiksi PenggemarMenjadi pengusaha muda, kaya dan mapan tak lantas membuat pria tampan bernama Kim Taehyung berpuas diri. Dirinya yang selalu haus akan keserakahan dipertemukan dengan dua wanita yang mengubah cara pandang hidup. Mencintai dua wanita yang ternyata su...