Sebelum memasuki babak yang lebih tinggi. Biasanya orang akan menyiapkan keberanian. Mungkin bisa tekad atau rencana untuk mendapatkan sebuah lencana kemenangan. Seperti yang kita tahu, Tuhan menyimpan keindahan di balik ujian yang sulit ditebak.
Mawar merah merekah berjejer rapi di pot-pot kecil yang terbuat dari gerabah kecil. Daun menghijau dengan duri-duri kecil siap menembus kulit tipis. Taehyung mengusap dagu yang ditumbuhi sedikit bulu tipis. Menimbang mana yang akan ia beli nanti.
Pantulan cahaya yang mengenai mata, melepaskan pandangannya. menuju ke sebuah pot kaca di sana. Ia melangkah samar menuju arah tersebut.
Menyentuh benda itu dengan hati-hati. Sebuah pohon tanpa bunga bernama pachira. Entah, dari semua tumbuhan dan bunga yang ada di tempat tersebut, ia justru memusatkan perhatian pada tanaman kecil ini.
Penjual menjelaskan bagaimana cara merawat dan makna apa yang terkandung dalam tanaman pembawa keberuntungan itu, katanya.
Pachira adalah tanaman yang cocok untuk hiasan dalam rumah maupun kantor. Merawatnya pun tidak sulit. Cukup diberi udara dan disiangi di sinar matahari. Konon, tanaman feng shui ini mendatangkan rezeki, keberuntungan dan kebahagiaan untuk pemiliknya.
Taehyung tersenyum sembari mengangguk-angguk kepala samar.
"Sehebat itukah tanaman ini?" Taehyung ragu. Membungkukkan badan untuk memandanginya lebih dalam. "Tak ada yang spesial sepertinya. biasa saja," komentarnya.
Penjual wanita yang telah berkeriput sebagain wajahnya tersenyum. Menyentuh pot pachira dengan hati-hati.
"Memang terlihat biasa saja. Tak ada keindahan maupun hal menarik yang dapat dilihat dengan mata." Melirik Taehyung yang tengah fokus memandangi tanaman tersebut. "Layaknya cinta, yang hanya dirasakan oleh orang yang memilikinya."
Taehyung segera menoleh. Mendengar pernyataan itu, membuat bulu halus mendadak meremang. Sedangkan sang penjual terlihat tersenyum samar sebelum meninggalnya.
Ada banyak makna yang tersimpan dari tatapan dalam Ibu penjual. Namun, sejujurnya ia tidaj pernah mempercayai hal yang dianggapnya tidak masuk akal. Bagaimana mungkin, sebuaj tananan dapat memberi keberuntungan. Mustahil.
Akan tetapi, Taehyung tetap memutuskan untuk membeli pachira. Setidaknya, akan ada perkataan yang bisa ia sampaikan kepada calon pemiliknya nanti.
Sebelum benar-benar meninggalkan tempat itu, ia sempat mendengar sang penjual berbicara tentangnya.
"Keberuntungan itu nyata, tetapi nyatanya banyak orang yang menganggap itu tabu."
***
Masih terngiang dalam pikiran apa yang baru ia denger setengah jam lalu.
Mana mungkin ada hal seperti itu.
Taehyung tersenyum menyeringai mengambil kotak berisi tanaman yang dibeli tadi. Menutup kap mobil dan segera melangkah menuju seseorang yang diharapkan dapat sedikit tersenyum untuknya setelah ini.
Seperti biasa, setiap ia melewati lorong demi lorong setelah memasuki lobi kantor. Orang-orang terlihat menunduk, menyapa ramah padanya.
Sungguh, Taehyung bukanlah bos yang banyak disukai oleh karyawan. Jujur, sebagian orang menyayangkan akan sifat angkuh dan sombong. Bahkan, ia tak segan memaki siapa pun, jika melakukan kesalahan sekecil debu sekalipun.
Hanya saja, mereka tidak berani untuk mengungkapkannya. Bermuka dua adalah solusi yang baik jika hidupmu tak ingin diusik dan tetap aman menjalani hari di dalam kelamnya lingkungan kerja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zero O'clock
Fiksi PenggemarMenjadi pengusaha muda, kaya dan mapan tak lantas membuat pria tampan bernama Kim Taehyung berpuas diri. Dirinya yang selalu haus akan keserakahan dipertemukan dengan dua wanita yang mengubah cara pandang hidup. Mencintai dua wanita yang ternyata su...