Tak semudah apa yang dibayangkan oleh orang-orang di luar sana, hidup bergelimang harta dengan status tinggi di mata masyarakat dan umum. Tentu itu luar biasa untuk sebagian manusia yang selalu haus akan ketamakan dunia.
Nyatanya, sejak menduduki kursi sebagai direktur utama perusahaan, hidupnya makin terasa hambar sebelum kedua wanita itu hadir membawa beribu keindahan yang nyata. Namun, perasaan yang masih bersemi harus pupus saat satu keputusan dari sang Kepala keluarga tidak dapat dibantah olehnya.
Awal menjalin hubungan dengan Xia Lee semua tampak biasa. Tidak ada gangguan dari pihak mana pun termasuk keluarganya. Akan tetapi, beberapa sikap wanita itu sedikit membuatnya tidak nyaman. Taehyung selalu merasa dirinya dipaksa bahkan harus menjadi apa yang diinginkan oleh wanita itu. Tidak bisa berbuat penuh atas apa yang ingin dia lakukan.
Masih terbilang satu perselisihan dalam hati. Beberapa kali dia mencoba melirik sosok wanita yang berpotensi menarik bunga-bunga asmara menyapa. Meski dia tahu, Angela jauh dari jangkauan.
Ciuman yang dilakukan di resto adalah satu penyebab debaran hati yang makin menolanjak jauh untuk tetap bisa berada di dekat sang wanita. Meski saat ditanya dirinya selalu berdalih bahwa itu adalah ketidaksengajaan semata.
Bukan itu awal dia mulai tertarik pada Angela, tetapi jauh hari sebelumnya bahkan mungkin wanita itu lupa atau 'tak menyadarinya. Pertemuan yang sering terjadi selalu menjadi satu kenangan yang sulit Taehyung lupakan. Namun, lagi-lagi itu dianggap angin lalu oleh Angela.
Ketidakpastian Angela menentukan perasaan membuat Taehyung ragu untuk melangkah bersama dan saat beberapa kali memberikan sinyal-sinyal tanda ketertarikan, wanita itu justru terkesan tak acuh dan pergi.
Hingga pada malam kejadian di mana dirinya bisa mengapresiasikan perasaannya lewat sentuhan kenikmatan, wanita itu justru secara sengaja membuang dirinya setelah dia puas menikmati. Ada kecewa mendera, jujur malam itu Taehyung teramat sadar melakukan hubungan tubuh bersamanya. Namun, kemudian menenggak dua botol alkohol sebab Angela tiba-tiba pergi setelah mengirim satu pesan pada Namri.
Sialnya, alkohol menjadi perusak momen kebahagiaan itu. Dia sadar rasa sukanya pada Xia Lee melebihi cintanya pada Angela bahkan saat terjadi kecelakaan itu pun, dia harus berpura-pura lupa ingatan agar tidak dijauhkan dari sosok tersebut. Memohon pada dokter keluarga untuk menyimpan rahasia ini pada siapa pun.
***
Senyum tipis mengundang banyak pertanyaan. Sosok yang tengah memandangi rendah dirinya terlibat begitu angkuh dengan posisi tangan menyilang di dada.
Bukan untuk mengungkit hal apa yang kembali ia rebut dari tangannya. Justru wanita itu tengah tertawa di atas penderitaannya. Malang akan selalu melekat. Begitulah Tuhan menghukum semua kesalahan.
Sosoknya selalu dianggap menjadi penentu kebahagian bagi beberapa orang. Akan tetapi, tidak untuk penilaian Xia Lee. Justru, kehadiran Angela adalah satu petaka yang terbungkus pita manis beracun. Dia adalah penghancur yang akan melenyapkan siapapun. Tak terkecuali Jimmy.
Meski dokter menyatakan bahwa dirinya telah baik, tetapi nyatanya pria itu masih harus dirawat sebaik mungkin oleh para perawat handal. Obat-obatan dosis tinggi pun harus ditelan tiap kali sakit menyerang kepala.
"Kau lihat, 'kan? Bagiamana dirimu menghancurkan segalanya dan kau masih berpikir bahwa manusia sepertimu layak berada di dunia ini, ckckck."
"Xia bukan aku sengaja ingin melukai Jimmy, sungguh." Angela mengelak tuduhan.
Xia tersenyum sengit sembari bertepuk tangan menyoraki kebodohan saudaranya itu. "Sejak kapan penjahat mengakui perbuatan?" Angela terdiam. "Apa otakmu sudah rusak karena kecelakaan itu? Tapi, bukankah kau tidak terluka?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Zero O'clock
FanfictionMenjadi pengusaha muda, kaya dan mapan tak lantas membuat pria tampan bernama Kim Taehyung berpuas diri. Dirinya yang selalu haus akan keserakahan dipertemukan dengan dua wanita yang mengubah cara pandang hidup. Mencintai dua wanita yang ternyata su...