ND Part - 25

3.1K 157 68
                                        

Haii, ada yang kangen sama Alleta? Spam coment sinii😍

"Sayang, mama boleh masuk?" Ucap Vani dari luar kamar Alleta.

Mendengar suara mamanya, Alleta bergegas menyibakkan selimutnya, "Apa ma?" Teriak Letta dari dalam kamar.

"Letta, temenmu dateng tuh. Keluar ya,"

"Siapa?" Jawabnya tak bersemangat.

Pasti Pian lagi, tebaknya membatin.

Memang, semenjak kejadian itu Vian lebih sering datang kerumahnya. Entah sekedar bertanya tentang keadaannya ataupun berbincang dengan papanya perihal pencarian pelaku kasus pelecehan terhadap Alleta.

Alleta mendengus, "Bilangin ke Pian, Letta capek. Mau istirahat," jawabnya setengah berteriak.

Buru-buru Alleta menggulung dirinya kedalam selimut tebal pura-pura tidur.

Kreek,

Tuhkan benar dugaan gue, katanya membatin. Pasti mamanya mengizinkan Vian masuk. Alleta memejamkan mata erat, ketika mendengar suara hentakan langkah orang bersepatu.

Davin mengedarkan pandangannya ke isi kamar Alleta. Kemudian matanya terkunci pada sosok yang berada diatas ranjang.

Davin menutup matanya sebentar lalu mengembuskan nafas perlahan. "Mau sampai kapan lo kayak gini?"

Damn it,

Alleta membuka matanya, "Kok suaranya beda ya?" Batinnya.

"Lo itu harusnya mengatasi masalah, bukan menghindar kayak gini." Ucap Davin beranjak maju lalu duduk di kasur Alleta.

Refleks, Alleta membuka selimutnya lalu berbalik, "Davin," ucapnya dengan mata melotot tidak percaya.

Davin mengendikkan bahunya pelan, "Kenapa? Ga suka gue disini?"

Buru-buru Alleta menyadarkan lamunannya. "Lo sejak kapan tahu rumah gue?"

"Bukan urusan lo. Harusnya gue yang tanya sama lo, kenapa ga masuk sekolah?" Jawab Davin cepat.

Alleta mengatupkan bibirnya rapat, matanya memincing menatap Davin. "Bukan urusan lo, lagian ga penting juga kan buat lo?" Jawabnya ketus.

"Ck!! Lo itu keras kepala banget sih ..."

"Lo gak ngerasain apa gue alamin, makanya lo dengan mudah bilang kayak gitu." Jawab Alleta dengan sedikit emosi.

Davin tersenyum kecil, "Dunia emang gak seindah yang lo kira, tapi dunia juga gak sekejam yang lo alami sekarang."

Alleta mengerutkan keningnya "Maksud lo apa?" Tanyanya sedikit penasaran.

"Terkadang, lo memang harus berada didalam masalah yang membuat lo terluka. Supaya lo tau gimana caranya bisa lebih kuat dari ini dan lo tau gimana caranya menghadapi masalah," tutur Davin dengan santai.

Alleta mendengar semua ucapan Davin, diam-diam Alleta memperhatikan wajah Davin. Baru kali ini gue denger dia banyak ngomong sama gue, ucapnya membatin.

"Bagaimana bisa, setiap orang pasti ingin hidupnya tenang dan damai." Bantah Alleta sembari mengatur posisinya menjadi bersandar dengan tumpuan bantal.

"Gak semua yang terlihat damai itu bukan berarti dia gak punya masalah. Justru, dia tahu bagaimana caranya bersikap agar tetap terlihat baik-baik aja,"

"Tapi, gak semua orang bisa sekuat itu. Memendam masalahnya sendiri, dia juga butuh orang lain. Untuk sekedar curhat, meski gak membantu masalahnya secara langsung." Jawab Alleta mencoba mendebat Davin.

NADELEINE (End)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang