ND Part - 37

2.2K 133 29
                                    

Dua hari lagi lomba akan dimulai, dan ini adalah hari terakhir Alleta dan Davin belajar bersama. Kali ini mereka sedang berada di perpustakaan.

Baru saja mereka di panggil perihal kesiapan mereka mengikuti lomba. Semua berjalan lancar, Alleta dan Davin keduanya telah sama-sama siap.

"Nanti pas berangkat lomba gue jemput aja. Biar nanti bisa langsung ke lokasi. Nggak usah mampir sekolah," ujar Davin membenahi alat tulisnya.

Alleta mengangguk. Tuhkan dia jadi gugup gini.  Seneng banget woy, kapan lagi bisa dijemput kerumah.

Bunyi getar ponsel Alleta membuyarkan lamunannya. Tangannya bergerak membuka panggilan. Ternyata dari mamanya.

Tumben mama nelpon, gumamnya.

"Halo kenapa ma?" Ucapnya setelah sambungan telepon terhubung.

Nak, hari ini mama ada undangan dari tante Deka buat menghadiri launching parfum terbarunya. Kamu gapapa kan mama tinggal. Paling nanti malem mama pulang.

Alleta berpikir sesaat, lantas menjawab. "Ya udah iya ma. Emang berangkat jam berapa?"

Bentar lagi mau berangkat, mama masih di salon.

Alleta mendengus, gini nih kalo mau ada acara mamanya pasti heboh. Pakai ke salon lagi, Alleta kan juga mau.

"Pake ke salon segala, dirumah kan bisa," gerutu Alleta.

Anak mama pengen ya, bilang dong. Sindir mamanya tertawa.

"Terserah mama, pokoknya sebelum berangkat jangan lupa isi kulkas. Alleta mager kalo mesti ke minimarket dulu," ucapnya merajuk.

Cemilan kamu udah di bawa Mang Ucok pulang. Nanti liat aja kalo sampe rumah.

"Serius ma?" Tanya Alleta dengan raut berbinar senang.

Teriakan Alleta bahkan membuat Davin sampai menghentikan aktivitasnya dan memilih untuk memperhatikan Alleta sejenak.

Iya, belajar yang bener. Udah mau mulai kan lombanya.

"Iya mam, udah dulu ya. Mau pulang nih," ucap Alleta segera memutuskan panggilan telepon.

"Tante Vani mau kemana?" Tanya Davin penasaran.

"Katanya dapet undangan dari Tante Deka temennya. Launching parfum terbaru. Terus pulangnya nanti malem,"

"Sama Om Radit juga?"

Alleta menatap Davin sesaat, "Iya lah. Mama gue itu mana mau sendirian, udah tua masih suka ngumbar kemesraan, bikin gue cemburu tau gak?" Curhatnya tertawa geli.

"Itu namanya harmonis. Cinta juga gak mandang usia, mereka emang bener-bener saling cinta," papar Davin ikutan tertawa.

"Akhirnya nanti gue punya waktu bebas. Kesempatan buat nonton film kesayangan gue, nanggung juga tinggal beberapa episode," Ujarnya kegirangan. Matanya menerawang membayangkan betapa tampannya pemeran utama pria dalam film tersebut.

"Seneng banget," cibir Davin tertawa.

"Ya dong, gimana gak mau seneng. Nyokab kalo dirumah paling ga suka kalo gue ngabisin waktu cuma nonton drakor. Apalagi tahu kalo mau lomba, lebih ketat pokoknya. Sampe gue diem-diem nonton pas malem," ucapnya panjang lebar.

"Ntar malem gue kerumah lo,"

Alleta kaget, "Mau ngapain?

Davin menatap Alleta datar, "Katanya lo mau nonton?" Tanyanya balik.

"Iya si, tapi ini kan drakor. Emang lo suka film Korea?" Tanyanya penasaran?

"Yang penting nonton sama gue kan?"

NADELEINE (End)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang