ND Part - 17

2.9K 191 96
                                    

AN: Video diatas merupakan penggambaran hasil rekaman yang Alleta buat.

***
Perjalanan menuju ke rumah nenek Vian memakan waktu hampir dua jam, kini mereka masih berada diperjalanan dengan keheningan yang melanda keduanya.

Semburat jingga telah menunjukkan bahwa matahari hampir tenggelam. Tak mau menyia-nyiakan kesempatan, Alleta mengambil ponselnya lalu mengarahkan camera menuju jalanan.

Vian memperhatikan tingkah Alleta dengan ekspresi tetap datar, "Lo ngapain?" Tanya Vian setelah sekian lama bungkam.

"Ssttt, diem ah. Ini pemandangannya bagus tau buat story," ujarnya sambil mengerucutkan bibirnya.

"Bagus darimana? Orang cuma jalanan doang," sanggah Vian kembali fokus menyetir.

"Yee, kita beda selera tau. Menurut gue, kebahagiaan itu tercipta dari hal-hal yang orang lain sepelekan. Lo liat, ini nanti bisa jadi seni yang bagus," tandas Alleta tak mau kalah sambil memperlihatkan rekamannya.

"Terserah,"

Alleta kembali fokus merekam sesekali ia bersenandung kecil. "Berisik banget sih," sarkas Vian yang merasa terganggu.

Alleta melirik Vian sesaat lalu menarik diri untuk kembali duduk keposisinya. Tangannya mengutak-atik ponselnya, tanpa membalas ucapan Vian.

"Selesai," ucapnya senang setelah berhasil mengedit video pendek yang akan ia gunakan untuk mengisi insta storynya di Instagram.

Mata Alleta mendadak membulat sempurna ketika mendapati sesuatu didepan mata, "Stop, stop, stop," ucapnya menepuk pundak kanan Vian.

Refleks, Vian pun berhenti mendadak. "Lo mau mati ya? Ngomong itu pelan-pelan, untung kita gak nabrak," omelnya pada Alleta.

Sang empu bukannya merasa bersalah malah meringis lalu terkekeh, " Sorry, gue ga sengaja. Liat, pemandangannya bagus banget gila. Cepetan buka kunci pintunya," titahnya pada Vian.

Vian mengkerutkan keningnya, " Mau ngapain?"

"Buruan, keburu malam nanti,"

"Iya udah iya,"

Setelah kunci dibuka, Alleta langsung bergegas keluar menuju sebuah tanah lapang yang dipenuhi rerumputan hijau segar. Tak lupa sekelilingnya dihiasi dengan pohon yang berjajar rapi.

Sungguh, sangat memanjakan mata. Alleta berlari-lari kecil menuju tempat yang berada didekat danau.

Kepalanya menengadah ke atas memandang langit yang hampir gelap. Dihiasi beberapa bintang dan bulan yang bersinar ditengah semburat jingga.

Didalam mobil, diam-diam Vian menatap Alleta sambil tersenyum. Ia tidak menyangka bahwa perempuan yang judes dan galak padanya masih bertingkah seperti anak kecil.

Ia pun ikut keluar lalu menunggu Alleta sambil duduk diatas mobil. Tangannya menggapai ponsel lalu diarahkan pada Alleta yang tengah memotret langit.

 Tangannya menggapai ponsel lalu diarahkan pada Alleta yang tengah memotret langit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
NADELEINE (End)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang