ND Part - 33

2.1K 122 31
                                    

Jika kemarin adalah hari paling bahagia menurut Vian, mungkin kali ini akan berbanding terbalik. Ya, entah apa yang ada dipikirannya. Ia merasa jika bakal ada sesuatu yang buruk.

Saat ini ia sedang berada di pintu ruangan kerja Papanya. Ia ragu, akan membuka pintu atau tidak. Sebab, pengalaman dari sebelumnya. Jika sudah di panggil seperti ini, pasti ada hal penting yang akan Papanya katakan.

Bukannya Vian tidak mau, tapi jika sudah begini dipastikan ini lebih penting dari urusan pertemuan bisnis biasa atau sejenisnya.

Menghembuskan napas perlahan, tangan Vian terulur untuk membuka gagang pintu berwarna emas tersebut.

Tubuhnya menegang mendapati tatapan dingin papanya yang mengarah padanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tubuhnya menegang mendapati tatapan dingin papanya yang mengarah padanya. Sumpah demi apapun, tatapan papanya itu lebih menyeramkan daripada seribu musuh sekalipun.

 Sumpah demi apapun, tatapan papanya itu lebih menyeramkan daripada seribu musuh sekalipun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Atmosfer didalamnya terasa canggung. Apalagi Vian memang jarang bertemu Papanya. Sekalinya bertemu pasti akan membahas urusan bisnis dan bisnis.

Itupun jika sempat bertemu, jika tidak, pasti papanya menyuruh Louis orang suruhannya yang menyampaikan pesan untuknya. Dan itu adalah syarat mutlak yang harus ditepati.

"Adrien, papa rasa ini sudah waktunya." Ujar papanya mengawali pembicaraan. Tangannya memakai kacamata agar penglihatannya lebih jelas.

Vian mengerutkan keningnya, namun tetap diam enggan mengeluarkan suara apalagi sebuah tanggapan. Ia akan menjawab jika dirasa itu perlu. Selebihnya, ia diam. Sebab mau sebanyak apapun ia bicara pasti akhirnya juga tidak akan diterima oleh Papanya.

 Sebab mau sebanyak apapun ia bicara pasti akhirnya juga tidak akan diterima oleh Papanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
NADELEINE (End)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang