Udah siap buat lanjut baca Nadeleine?
Happy Reading ♥️
***
Sesuai janji Davin tadi, kini Alleta dan Davin tengah menuju ke suatu tempat. Suasana jalanan malam hari tampak ramai. Banyak kendaraan berlalu lalang. Di pinggiran jalan terjejer rapi pedagang kaki lima dengan gerobaknya.
Selain itu, padatnya ibu kota tak jarang pinggiran di penuhi dengan bangunan besar dan juga pusat perbelanjaan.
Melihat keramaian ini, Alleta jadi ingat teman-temannya di Bandung. Rasanya sudah lama sekali ia tidak bertukar kabar dengan teman sekolahnya dulu.
Meskipun masih terjalin hubungan dengan chatting, tapi itu tidak terlalu sering. Dan juga, kesibukannya saat ini hingga membuatnya susah untuk chattingan apalagi jalan-jalan ke Bandung.
"Vin, kita mau kemana?" Tanya Alleta setelah sekian lama terdiam. Meski tadi ia canggung, namun kedatangan mama dan papanya membuat kecanggungan antara keduanya buyar.
"Gue denger dari Gerald katanya ada pasar malam, mau kesana?" Tawar Davin menoleh Alleta sebentar.
"Boleh juga, lagian gue bosen kalo ke mall terus." Ucapnya sembari mengangguk.
Setelahnya, mereka sama-sama terdiam. Alleta menikmati pemandangan jalanan dari balik kaca mobil. Kebetulan kaca mobilnya hitam, jadi orang diluar tidak akan tahu kalo Alleta tengah melihat mereka.
Berbeda dengan Davin, di sela-sela fokusnya menyetir. Beberapa kali ia mencuri pandang ke arah Alleta. Entah kenapa, senyumnya tidak memudar sejak tadi.
Davin merasa bahwa Alleta tidak seperti perempuan kota lainnya. Yang lebih suka ke mall, nongkrong di cafe atau shopping. Menurutnya, Alleta adalah gadis yang cantik dan juga sederhana.
Mata Alleta berbinar ketika mobil Davin memasuki area pasar malam. Dilihatnya banyak sekali muda-mudi yang berjalan dengan pacarnya ataupun sekedar nongkrong bersama teman-temannya.
"Kata Gerald pasar malam lagi dibuka tiga hari yang lalu, makanya masih ramai," tutur Davin ketika mendapati tatapan antusias dari Alleta.
Davin memarkirkan mobilnya dengan sempurna, setelah membayar parkir. Ia membuka seat beltnya. Davin melirik Alleta yang masih belum sadar bahwa ia sudah selesai parkir. Tangan Davin akhirnya terulur untuk membuka seat belt milik Alleta.
"Ngelamun mulu, nanti ada setan," canda Davin membuat Alleta kaget dan menoleh memperhatikan Davin yang membuka seat belt miliknya. "Eh iya, lupa gue. Sorry," ringisnya tertawa kikuk.
"Seneng sih boleh, tapi jangan ngelamun. Aku gak suka kalo ada setan yang tiba-tiba mampir gara-gara liat kamu cantik," tutur Davin mengusap pipi Alleta.
Alleta tertawa mencibir, "Baru denger, ada orang cemburu sama setan. Berarti setannya lebih ganteng dong," jawabnya santai.
"Mana ada setan ganteng, yang ada nanti manusia pada mau jadi setan karena kalah ganteng," ucapnya tertawa geli.
KAMU SEDANG MEMBACA
NADELEINE (End)✓
Novela JuvenilAlleta Nadeleine, gadis cantik yang harus pindah sekolah karena mengikuti papanya yang bekerja. Namun, siapa sangka di sekolah barunya ini membawanya untuk mendapatkan arti kehidupan yang tiada terkira. Berawal dari kekagumannya dengan sosok Davin...