Part 5

867 68 8
                                    

Assalamualaikum para readers:)

"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya" (HR. Muslim no. 1893).

"Woooy, hari ini kita free. Guru-guru pada rapat. Jadi, lu semua boleh ngapa-ngapain. Asal jangan ribut," ucap Rendy sang ketua kelas.

Kelas menjadi semakin ricuh. Semua bersorak. Karena, pada kenyataannya jam kosong lebih di sukai siswa dari pada libur. Ye kan?:v
"Yeeeey, kita jamkos," teriak Athifa

Para siswa kelas pun melakukan aktivitas masing-masing. Mulai dari tidur, makan, ghibah, dan lain sebagainya.
"Akhirnya, bisa tidur nyenyak gue," ucap Rafa. (The legend off tidur).

"Skuylaaah kita mabar," ajak Danu pada teman sebangkunya.(The legend off nge-game).

"Kantin skuy," ajak Vina pada sahabat nya(The legend off makan nih).

"Bolos skuy," ucap Rama(The legend off bolos).

"Ehh kalian tau gak, tadi si Reki di bully habis-habisan sama si Lhisa," ucap Dewi kepada teman sebangkunya (The legend off ghibah).

"Dah semua, gue mau ketemu pacar dulu," ucap Tio sambil melambaikan tangannya keluar kelas (The legend off ngapelin
pacar_-).

"Huuuuuuuuuu, pacaran mulu lo," teriak sekelas secara bersamaan.

"Iri?, Bilang boss," teriak Tio.

Rendy yang selaku ketua kelas, memijit pangkal hidung nya. Ia pusing melihat kelakuan teman-teman sekelasnya. Kalau begini jadinya, nyesel dia jadi ketua kelas.
"Sudah-sudah. Kenapa pada ribut sih? Gue kan udah bilang, JANGAN RIBUT!" Ucap Rendy dengan menekankan dua kata terakhir.

Kelas yang tadinya ribut, langsung hening mendengar ucapan Rendy. Bisa bahaya kalau ketua kelas itu marah.
"Hehehehe mangap bang. Mangap," ucap mereka serentak.

Aina hanya geleng-geleng dan tersenyum melihat tingkah laku teman barunya. Sepertinya, ia sudah mulai menyukai sekolah dan teman barunya.

Ia melirik arloji yang ada pada pergelangan tangannya. Ternyata sudah menunjukkan pukul 12 lewat.
"Ehh, udah masuk waktu shalat zhuhur nih. Sholat dulu yuk," ajak Aina kepada para sahabat barunya.

Mereka menoleh, lalu menyimpan ponsel masing-masing kemudian tersenyum.
"Hayuuuk," ucap mereka kompak.
Setelah itu, mereka berempat menuju ke mushola.

Di koridor, mereka terus bercerita tentang kehidupan sehari-hari. Tiada hentinya mereka tertawa saat menceritakan kejadian lucu yang mereka alami.

Karena keasikan bercerita, hingga mereka tidak menyadari kalau sudah sampai di mushola.
Sesampainya di mushola, mereka segera berwudhu.

"Ehhh, tunggu!" Perintah Aina setelah mereka semua berwudhu.

Ara yang hendak berjalan untuk masuk ke mushola pun berhenti.
"Kenapa Na?" tanya Ara.

"Sebelum kita sholat zhuhur, kita sholat Sunnah rawatib dulu yuk," ajak Aina.

Alis Fathin berkerut. Karena memang, ilmu agamanya masih sangat kurang.
"Kenapa?" tanya Fathin.

Aina mulai menjelaskan secara sedikit demi sedikit kepada sahabatnya. Ia ingin agar mereka mengenal Islam lebih dalam lagi. Karena menurut pandangannya, sahabat barunya ini masih minim ilmu agama. Ia ingin, agar mereka bisa bersahabat hingga ke akhirat kelak.
"Banyak loh manfaat nya kalau kita sholat rawatib," ucap Aina.

AinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang