Part 10

736 63 12
                                    

Assalamualaikum para readers:)

"Dia bukan siapa-siapa saat ini.
Dia hanya seorang teman,
Tetapi aku mencintainya".

•Aldebaran Fathir Rafael•

Mendengar penuturan Bu Sukma, sontak Rafael membuka matanya dan langsung duduk tegak dengan jantung yang berpacu sangat cepat. Rasa bersalah dalam hati Rafael semakin besar.

"Bu, Aina dirawat di rumah sakit mana?" Tanya Fathin pada Bu Ningsih

" Rumah sakit Mahardika" jawab Bu Ningsih. "Hanya itu yang ingin saya sampaikan. Saya permisi" sambungnya sambil melangkah keluar kelas.

"Baiklah anak-anak, sekarang kalian fokus ke pelajaran" ucap Bu Lala.

"Iya Bu" ucap sekelas serentak.

Mendengar bunyi kursi yang berdecik di sebelahnya,  Naufal langsung menoleh ke arah Rafael yang sedang berdiri.

"Mau ke mana lo?" Tanya Naufal sambil mendongak.

"Rumah sakit" ujar Rafael sembari melangkahkan kakinya.
"Bu, saya izin" ucap Rafael sambil menggendong ranselnya saat berada di depan Bu Lala.

"Izin  kemana sampai bawa tas gitu?" Tanya bu Lala dengan alis terangkat.

"Saya kurang enak badan Bu" ucap Rafael sambil berpura-pura menahan sakit di kepalanya.

"Loh, perasaan kamu dari tadi baik-baik aja" ucap Bu Lala.

"Rafael emang daritadi sakit Bu. Gak liat, matanya udah kaya panda gitu, terus pucat juga mukanya" bela Naufal.

"Ya udah sana pulang. Istirahat yang cukup, dan jangan lupa minum obat" ujar Bu Lala.

"Cieeeeee, Bu Lala perhatian banget sama Rafael" ucap   kompak murid kelas dengan muka menggoda.

"Kalian apa-apaan sih. Berbisik!" Ujar Rafael. Karena ia tidak suka di ledek seperti ini. Masa iya dia diledekin sama guru yang umurnya sudah 40 tahun.

"Cieeee, Rafael nya salting hhhhhhhhh" ucap mereka kembali.

"Emang salah, kalau ibu perhatian dengan murid sendiri?" Bu Lala pun membuka suara.

"Salah Bu" ucap mereka kompak kembali.

"Kenapa?" Tanya bu Lala bingung. Emang salah kalau perhatian dengan murid? Kan kita guru-guru sudah menganggap siswa sebagai anak jika di sekolah. Pikir bi Lala.

"Kalau Bu Lala perhatian banget sama Rafael, yang ada Rafael nanti jadi nyaman Bu. Terus baper" ucap Kevin sambil terkekeh.

"Cieeeeee muka bu Lala jadi merah" ucap mereka kompak saat melihat muka bu Lala sudah merah bak tomat.

"Raf, ati-ati lo. Kayanya bu Lala udah naksir sama lo" ucap Rendy.

"Bwahahaha" sontak sekelas jadi riuh yg dipenuhi dengan gelak tawa.

"Berisik!" Ujar Rafael sembari melangkahkan kaki keluar kelas.

"Bu, saya izin juga Bu. Mau nganterin Rafael pulang." Ujar Naufal sambil menggendong tasnya.

Karena Bu Lala yang masih dalam mode baper, ia hanya mengangguk sambil tersenyum.

"Saya juga  izin Bu" ucap Daniel dan Kevin bersamaan.

"Mau kemana kalian?" Tanya bu Lala yang sudah tersadar dari kebaperannya.

"Temenin Rafael Bu. Kita kan bess prend" ucap Daniel
"Dadah Bu guru yang tercintaaaaaah" teriak Kevin sambil berlari keluar kelas.

AinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang