Part 18

517 42 0
                                    

Assalamualaikum para readers:)

"Jadikan setiap hari sebagai kesempatan untuk menjadi muslim yang lebih baik".

•Author•

Pagi ini, matahari bersinar begitu cerah. Dilengkapi dengan awan putih yang begitu indah berpadu dengan birunya langit.

Sebelum masuk ke dalam mobil, Aina menutup mata sejenak, lalu mengucapkan basmalah. Berharap, semoga segala urusannya dilancarkan oleh Allah.

Segala sesuatu yang dilakukan olehnya pasti didahulukan dengan membaca basmalah.  Hal ini dikarenakan sangat banyak manfaat dan keutamaan yang didapatkan saat membaca basmalah. Diantaranya:

1. Menghindarkan dari malapetaka

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Sayyidina Ali bin Abi Thalib sebagaimana dijelaskan oleh Imam an-Nawawi, Rasulullah pernah bersabda:

“Wahai Ali, maukah aku (Muhammad) ajarkan kepadamu kalimat menghadapi petaka?” Ali lantas mengiyakan. Rasul kembali melanjutkan sabdanya, “Jika menghadapi petaka, maka ucapkanlah: bismillahirrohmanirrohim wa laahaula walaa quwwata illa billahil 'aliyyil 'azhim. Niscaya dengan kalimat itu Allah akan menghilangkan petaka apapun yang Dia kehendaki,”.

2. Kunci tercapainya keinginan

Dari Wahab bin Munabbih, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya Allah memberikan kepada kalimat ini kekuasaan yang tidak dimiliki kalimat lainnya. Dengan bismillah bersuci akan sempurna, sembelihan menjadi halal, setan akan tersingkir, anak-anak akan terjaga makanan dan minuman mereka,”.

3. Dapat mendatangkan pahala dan kebaikan pada diri sendiri dan orang orang yang ada didekat kita

Setelah membaca basmalah, Aina pun masuk ke dalam mobil. Mobilnya pun kini berjalan dengan kecepatan sedang menuju sekolah.

"Terimakasih pak. Aina masuk dulu ya" pamit Aina kepada sopir pribadinya.

"Iya neng. Semangat belajarnya"

Aina tersenyum. "Insya Allah. Assalamualaikum"

"Wa'alaaikumussalam"

Aina pun berbalik badan lalu berjalan melewati gerbang.

"Pagi neng Aina" sapa satpam seraya tersenyum manis.

"Pagi juga pak" balas Aina dengan senyuman yang tak kalah manis.

"Aduh, jangan senyum gitu neng. Bapak nggak sanggup euy liatnya" ucapnya sambil menunduk malu-malu. Salting dia.

"Eh pak, bapak udah tua kali. Masih aja salting disenyumin sama dia. Ingat istri dirumah!" Cibir Rafael dengan muka datarnya.

Aina sontak menoleh dan mendapati Rafael and the geng berdiri di samping kanannya lengkap dengan gaya cool dan muka datar. Sejak kapan mereka disitu? Pikir Aina.

Pak satpam yang bernama tag Tarno itupun langsung diam tak berkutik. "Maaf den. Khilaf" ucapnya disertai dengan cengiran.

"Al-"

"Rafa, udah." Potong Aina cepat.

Rafael melirik Aina sekilas, lalu menghela nafas gusar. Kalau bukan Aina yang menyuruhnya, sudah dipastikan ia akan terus memaki pak Tarno.

AinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang