Part 23

443 39 7
                                    

Assalamualaikum para readers:)

Assalamualaikum para readers:)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pict: untuk pemanis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pict: untuk pemanis. Biar senyumnya ikut tertular pada kalean yang baca😁

"Ketahuilah bahwa dunia pergi semakin menjauh. Sedangkan akhirat semakin mendekat".

•Ali bin Abi Thalib•

Di sisi lain, seorang pria sedang duduk diatas ranjang dengan sebuah buku di tangan kanannya. Ia membuka halaman pertama, dan mendapatkan tulisan Arab, latin, serta terjemahannya.

Dia adalah Rafael. Buku yang ia baca saat  ini adalah buku pemberian dari Aina di sekolah tadi pagi. Ia hanya membaca bahasa latin Arab dan terjemahannya. Karena, ia sudah lupa dengan huruf Hijaiyah.

"Kata Ainanya gue, yang pertama  harus gue perbaiki adalah sholat. Gue mau sholat Isya. Tapi, gue belum hafal semua bacaan sholat. Lagian, surah yang gue hafal kan hanya 3, sementara jumlah rakaat sholat Isya ada 4. Gimana dong?" Monolog Rafael.

Ia jadi bingung sendiri. Andai Aina ada di sampingnya saat ini, pasti terasa mudah baginya. Karena, ada yang bisa mengajarkan tata cara sholat yang baik dan benar.

"Gue mikirin apa sih. Mana mungkin Aina bisa di sini". Kesal Rafael. Ia sangat kesal dengan pikirannya saat ini.

Ia kemudian merebahkan tubuhnya dengan tangan sebagai bantal.
"Ai, salah nggak sih kalau gue pengen lo ada di samping gue saat ini, nanti dan seterusnya?".

"Kira-kira, kita bisa terus bersama seperti ini nggak ya? Ai, gue takut kehilangan lo. Gue takut kehilangan orang yang gue sayang untuk kedua kalinya". Rafael terus bermonolog. Ia membayangkan apa yang akan terjadi kedepannya.

Percayalah, sampai saat ini ia belum bisa memastikan rasa apa yang ia miliki untuk Aina. Semuanya masih terlalu sulit untuk dijelaskan.

Rafael bangun lalu mengusap wajahnya dengan kasar. Sangat pusing rasanya memikirkan cinta yang belum juga berujung pada kebahagiaan.

AinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang