Part 27

465 42 6
                                    

Assalamualaikum para readers:)

"Masalah terbesar dalam persahabatan antara perempuan dan laki-laki adalah perasaan".

•Anonym•

Setelah melaksanakan sholat ashar, Aina dan sahabatnya berangkat menuju pantai. Mereka ingin melupakan masalah yang ada pada diri masing-masing untuk sejenak.

"Fal, gantian. Lo lagi yang nyetir," ucap Rafael seraya melemparkan kunci mobil pada Naufal.

Dengan sigap, Naufal menangkap kunci itu lalu memasuki mobil di susul dengan yang lainnya.

Sebelum masuk ke dalam mobil, Rafael memutar tubuhnya terlebih dahulu untuk mencari keberadaan Aina. Saat melihat Aina ingin memasuki mobil Fathin, ia segera berteriak, "Ai!"

Aina menoleh lalu berkata, "kenapa?"

"Hati-hati dijalan."

Aina tersenyum tipis sambil mengangguk. "Kamu juga," katanya.

Senyum Rafael merekah. Tak disangka, senyum tipis itu mampu membuat jantungnya berdebar cepat. Ia memegang dadanya sekilas, dengan tatapan masih tertuju pada Aina. "Lemah banget sih hati gue. Disenyumin dan diperhatiin dikit, langsung baper," batinnya.

"Woy!" Teriak Kevin seraya mengeluarkan kepalanya dari jendela mobil.

Tubuh Rafael langsung tersentak saat mendengar teriakan dari belakangnya.
"Apa sih!" Ucapnya dengan mode ngegas.

"Santuy bang! Mau sampai kapan lo berdiri di situ?" Tanya Kevin.

"Sampai Aina masuk ke dalam mobil," jawab Rafael cuek.

"Eh Bambank, Aina udah masuk ke dalam mobil daritadi. Malah, mobilnya udah jalan duluan," celetuk Daniel.

Rafael segera berbalik badan lagi. Dan yaps, Mobil yang ditumpangi Aina sudah berjalan jauh. Bahkan, sudah hampir tidak terlihat lagi.
"Sejak kapan Aina masuk ke dalam mobil?" Tanyanya yang masih memperhatikan mobil Fathin yang semakin mengecil.

"Sejak lo senyum-senyum sendiri sambil megang dada! Udah deh, cepetan masuk!" Titah Naufal. Ia jadi greget dengan Rafael, sejak kenal dengan Aina, sahabatnya itu jadi bego.

Rafael masih berdiri di tempatnya. Kenapa dia jadi bego gini sih? Pertanyaan itu terus berputar di otaknya sekarang.

Merasa kesal karena Rafael belum masuk ke dalam mobil, Naufal segera keluar lalu menyeret Rafael. "Lo tuh ya, kalau dibilangin masuk, ya masuk. Jangan tinggal bengong aja kayak orang bego," omel Naufal. Ia seperti emak-emak yang sedang memarahi anaknya yang tidak mau tidur siang.

Rafael hanya terdiam dan mengikuti Naufal yang masih menyeretnya untuk masuk kedalam mobil. Entahlah, ia juga jadi bingung sendiri. Biasanya, ia paling tidak suka saat ada orang yang menyeretnya seperti ini. Tapi kali ini, ia hanya bisa pasrah. Karena fikirannya saat ini hanya ada Aina seorang.

Di perjalanan pun, Rafael terus diam. Ia masih memikirkan apa penyebabnya ia jadi seperti ini.

"Dia kenapa sih?" Tanya Kevin pada Daniel.

Daniel hanya mengedikkan bahu. "Nggak tau, lagi jatuh cinta kali," jawabnya asal.

*****

Di sisi lain, Aina juga hanya duduk terdiam saat ketiga sahabatnya tertawa lepas. Ia tidak tau lelucon apa yang mereka tertawakan. Entah dia yang tidak mengerti dengan yang mereka bahas, atau dia yang daritadi hanya memikirkan Rafael.

AinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang