Assalamualaikum readers, jangan lupa senyum hari ini:)
"Dan pada akhirnya, selalu saja begini. Kau mampu menemukan pengganti ku. Dan aku diam-diam masih mencintaimu"
•Aldebaran Fathir Rafael •
"Mending kita ke sekolah, udah jam 8 juga," ucap Naufal sambil melirik arloji di pergelangan tangannya.
"Ya elah, santuy napa. Bentaran lagi. Tunggu sampe jam pelajaran Bu Sukma abis. Kan males gue kalau pelajaran dia," ucap Rafael.
Pelajaran Sejarah Indonesia adalah salah satu pelajaran yang paling tidak mereka sukai. Karena, mereka selalu saja mengantuk jika Bu Sukma menceritakan kejadian masa lalu.
Sering sekali mereka dipergoki ketiduran di dalam kelas jika sudah pelajaran Sejarah.
Mereka berempat duduk santai di kursi sambil menonton film Dora Explorer. Itung-itung, menunggu sampai jam pelajaran Bu Sukma habis.
"Eh, udah mau jam 9 nih. Berangkat yok," ajak Daniel.
"Ayok. Kalau kelamaan di sini, terus ketahuan sama Mama, bisa gawat!" imbuh Naufal sembari mengambil ranselnya.
Mereka bisa bersantai-santai seperti ini. Karena Khairina Alhisa Amarina - (ibu Rafael) sedang tidak ada di rumah. Ia ikut dengan suaminya yang bernama Aldebaran Nabhan Pradipta keluar kota untuk urusan bisnis.
"Skuylaaah ke sekolah," ajak Rafael sambil menggendong tasnya keluar kamar.
"Wooooy tungguin kita kampret," teriak Naufal yang jalan agak tergesa mengikuti langkah Rafael.
"Iya nih. Lo tuh ya kek do'i tau gak? Hobby banget ninggalin pas lagi sayang sayangnya," gerutu Kevin dengan nada lebay.
"Jijik gue denger suara lu," ujar Daniel bergidik ngeri.
*****
Sesampainya di gerbang sekolah, Kevin pun berteriak. Karena pagar sekolah sudah ditutup oleh pak satpam. Ya iyalah di tutup. Orang mereka baru ke sekolah pas jam 9.
"PAK! Buka gerbangnya. Anak yang paling guanteng, rajin, pintar, dan hits ini mau masuk pak," teriak Kevin.
Daniel yang duduk di samping Kevin langsung menutup telinganya. Seketika telinganya berdengung karena teriakan Kevin yang Masya Allah.
"Suara lo lama lama bisa bikin kita budeg tau gak?" gerutu Daniel sambil menampol belakang kepala Kevin.
Kevin meringis. "Awww sakit bego. Tapi bagus dong kalau lo bertiga pada budeg."
Pletak, pluk....
Lagi lagi Daniel menampol kepala Kevin, Naufal melemparkan botol minuman ke muka Kevin. Sementara Rafael, dia hanya memutar bola matanya malas. Karena posisi Rafael yang mengemudi mobil, Naufal di samping Rafael, sementara Daniel dan Kevin duduk di belakang.
"Sakit anjir. Kalian ya, temen gak akhlak banget sih, KDRT nih namanya." Kevin sebal. Ia mengusap-usap kepalanya yang terasa nyut-nyutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aina
Teen Fiction"Ai, jangan dengerin mereka ya," ucap Rafael lembut sambil menatap pucuk kepala Aina. "Ai?" tanya Aina. "Iya. Nama lo kan Aina, jadi gue manggil lo dengan sebutan "Ai". Dan hanya gue yang boleh manggil dengan nama itu," tegas Rafael. "Iya. Terserah...